Foto:(TM/ Istimewa)

TERASMEDIA.ID-Pare yang memiliki nama latin Momordica Charantia merupakan jenis tanaman merambat, buahnya sering dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau pengobatan.

Pare adalah salah satu jenis buah labu yang sering menjadi pelengkap saat menghidangkan siomai. Rasa pare yang pahit membuat banyak orang tidak menyukainya.

Pare tergolong dalam suku labu-labuan dengan ciri khas kulit buahnya yang bergerigi. Dalam bahasa Inggris, pare memiliki nama balsam pear, bitter melon, atau bitter gourd karena cita rasanya yang cenderung pahit.
Berbagai zat gizi di dalamnya, membuat pare memiliki banyak khasiat di antaranya:

* Meningkatkan kesehatan tulang dan menyembuhkan luka

Pare juga mengandung vitamin K, yakni salah satu jenis vitamin yang larut dalam lemak. Manfaat vitamin K salah satunya adalah mengatur pembekuan darah normal dengan membantu pembentukan protrombin.

Kekurangan protrombin dapat membuat tubuh Anda mudah memar meski hanya mengalami cedera ringan.

Studi yang diterbitkan Journal of Osteoporosis menyebutkan bahwa asupan vitamin K dapat meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko mengalami patah tulang.

Hal ini dikarenakan vitamin K pada pare dapat membantu menyebarkan kalsium ke seluruh tubuh. Vitamin K juga dapat membantu pembentukan protein osteokalsin untuk proses pengerasan tulang.

* Meningkatkan kekebalan tubuh

Meskipun pahit, pare mengandung vitamin C yang cukup tinggi. Sebanyak 100 gram pare dapat memenuhi sekitar 64% dari kebutuhan asupan vitamin C harian orang dewasa.

Vitamin C dapat berperan sebagai antioksidan untuk melindungi tubuh dari radikal bebas yang bisa menyebabkan berbagai penyakit dan kerusakan sel tubuh.

Selain itu, pare mengandung beberapa agen antibakteri, antivirus, dan anthelmintik, yakni senyawa antiparasit yang bisa membantu mengeluarkan cacing parasit dari dalam tubuh.

Cara mengonsumsi pare

Dimasak dengan cara direbus, dikukus, atau ditumis. Agar rasanya tidak terlalu pahit, remas pare yang telah dipotong, lalu taburkan garam. Setelah itu, diamkan selama 15 menit sebelum diolah sesuai selera.

* Mengendalikan gula darah

Pare mengandung magnesium yang berfungsi untuk memaksimalkan kerja hormon insulin. Dikutip dari World Journal of Diabetes, kondisi diabetes tipe 2 sering dikaitkan dengan kekurangan magnesium dalam tubuh.

Magnesium yang diperoleh dari pare dapat memaksimalkan kerja insulin yang bertugas mengatur kadar gula darah, sehingga pare bisa dijadikan sebagai pilihan makanan untuk penderita diabetes.

Selain itu, pare dapat mencegah penumpukkan glukosa dalam darah dan memindahkannya ke hati, otot, dan jaringan lemak.

Meski demikian, kandungan pare tidak serta-merta dapat digunakan untuk mengganti pengobatan pra-diabetes atau diabetes yang diberikan dokter.

* Menjaga kesehatan mata

Pare mengandung senyawa flavonoid, seperti α-karoten, β-karoten, lutein, dan zeaxanthin yang bisa membantu meningkatkan kesehatan mata Anda.

Selain itu, pare dapat mengurangi risiko katarak dan glaukoma yang disebabkan oleh komplikasi diabetes. Berkat kandungan gizi ini, pare dapat meningkatkan fungsi penglihatan terutama masalah penglihatan di malam hari akibat rabun senja serta memperlambat degenerasi makula.

* Meredakan gangguan pernapasan dan asma

Pare memiliki sifat anti-inflamasi, antihistamin dan antivirus yang mampu mencegah penyakit pernapasan umum, seperti flu, batuk, atau pilek.

Dalam pengobatan tradisional Tiongkok, jus dari buah pare juga digunakan untuk mengobati kondisi pernapasan tertentu, seperti batuk kering, bronkitis dan asma.

Oleh sebab itu, pare bisa menjadi pilihan makanan tambahan yang ideal dalam menjaga kesehatan pernapasan.

* Mengobati masalah kulit

Manfaat pare lainnya adalah sebagai pengobatan alternatif untuk berbagai penyakit kulit, baik yang disebabkan oleh jamur maupun bakteri.

Senyawa antijamur dan antibakteri yang terdapat dalam daun pare bisa membantu melawan infeksi kulit, termasuk kurap (ringworm) dan kudis (scabies). Caranya, cukup mengekstrak daun pare dan oleskan pada area kulit yang mengalami gangguan.

Selain itu, senyawa anti inflamasi dalam buah pare dapat mengobati kondisi kulit, seperti eksim dan psoriasis.

Pare juga dapat membantu menghentikan aktivitas guanylate cyclase, yakni enzim yang dapat memperburuk kondisi psoriasis.

* Membantu mengobati HIV dan herpes

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Jurnal Kesehatan Kusuma Husada menunjukkan bahwa komposisi fitokimia pare, yakni MAP30 (Momordica Antiviral Protein 30) dapat mengobati HIV.

MAP 30 merupakan senyawa yang banyak terdapat pada biji pare dan diketahui mampu menghambat aktivitas virus HIV atau human immunodeficiency virus.

Meskipun begitu, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikkan efek sayuran ini sebagai pengobatan HIV.

* Meningkatkan kesehatan pencernaan

Selain rendah kalori, buah pare kaya kandungan serat. Serat membantu melancarkan gerak peristaltik usus ketika mencerna makanan.

Pare juga dipercaya memiliki efek pencahar alami yang dapat membantu meredakan sembelit atau konstipasi.

Senyawa antibakteri pada pare juga dapat membantu melawan bakteri Helicobacter pylori (H. pylori) yang menyebabkan tukak lambung.

Selain itu, tingginya kandungan charantin mampu meningkatkan serapan glukosa dan sintesis glikogen. Ini membantu menurunkan berat badan berlebih dengan mengurangi penyimpanan sel-sel lemak.

* Menurunkan kolesterol tinggi

Kadar kolesterol jahat yang tinggi di dalam darah dapat menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung.

Salah satu manfaat pare untuk kesehatan adalah membantu menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Hal ini disebutkan dalam penelitian terbitan Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine. Dalam penelitian tersebut, peserta yang mengonsumsi air rebusan pare sebanyak 3 kali sehari selama 30 hari bisa menurunkan kadar kolesterol jahat dalam darah.

* Mencegah kanker

Selain dapat menurunkan kolesterol, pare berpotensi mencegah kanker. Pare mengandung berbagai senyawa aktif seperti triterpenoid, glikosida triterpenoid, asam fenolik, flavonoid, lektin, dan sterol yang bersifat antikanker.

Studi dalam jurnal Cancers mengungkapkan bahwa ekstrak pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker serta meningkatkan kekebalan tubuh.

* Mencegah anemia

Anemia merupakan kondisi medis yang ditandai dengan kurangnya sel darah merah atau hemoglobin dalam tubuh.

Jika tubuh tidak memproduksi hemoglobin yang cukup, organ tubuh akan kekurangan pasokan oksigen.

Pare mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B9 yang dibutuhkan tubuh dalam pembentukan sel darah merah dan hemoglobin. Oleh sebab itu, mengonsumsi pare dapat memiliki manfaat mencegah penyakit anemia.(Dari berbagai sumber)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini