KLATEN, TERASMEDIA.ID – Usai menyantap menu hajatan halal bi halal sekaligus menggelar pertunjukan wayang kulit, sekitar 100 orang warga Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, mengalami keracunan. Bahkan satu warga ada yang meninggal dunia.
Menurut keterangan Bupati Klaten, Hamenang Wajar Ismoyo, pihaknya menyatakan keprihatinannya atas peristiwa ini.
Untuk mempercepat penanganan, Dinas Kesehatan beserta pihak terkait langsung mendirikan Posko Kesehatan.
“Posko Kesehatan kita dirikan untuk mempercepat penanganan. Warga yang mengeluh sakit, yang kondisinya masih kuat, cukup diobservasi dan diberi obat. Namun yang sudah parah dan lemes, segera dirujuk ke Puskesmas dan beberapa Rumah Sakit,” jelas Hamenang saat meninjau Posko dan takziyah warga yang meninggal, Selasa (15/4/2025)
Menurut data dari Posko Kesehatan, sampai Selasa jam 14.00 WIB, ada 129 warga yang keracunan, 80 diantaranya dirawat di Puskesmas dan beberapa rumah sakit.
Sekertaris Desa Karangturi, Candra Teguh, warga mulai merasakan gejala sakit sejak Minggu pagi sampai Selasa hari ini.
“Mulai Minggu pagi, banyak warga yang mengeluh sakit lalu dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya. Senin siang kok semakin banyak, lalu Dinas Kesehatan bersama Pemerintah Desa membuka posko ini,” jelas Candra.
Salah seorang warga, Surati (55), mengaku makan nasi kotak dan snack di acara wayangan tersebut. Yang makan ia dan anaknya berusia 8 tahun. Sedang suaminya tidak makan.
“Yang pusing, mual, dan sering buang air besar itu saya dan anak saya. Sebelum datang ke Posko ini, saya sudah periksa bersama anak. Ini masih sakit tapi tidak usah ke rumah sakit, masih kuat, cukup minum obat saja,” kata Surati.
Sementara jajaran Satreskrim Polres Klaten sudah mengambil sampel sisa makanan, untuk uji lab, sehingga bisa diketahui apa penyebab keracunan tersebut.
Kapolres Klaten AKBP Nur Cahyo beserta jajaran, gerak cepat membezuk kondisi para pasien yang dirawat di Puskesmas Gantiwarno.
“Proses penyelidikan tetap jalan. Namun untuk para pasien ini perlu disemangati agar cepat sembuh,” ujar Kapolres.
Sementara keluarga almarhum Suparno yang meninggal dunia, mengaku sudah ikhlas dengan peristiwa ini.
“Kami sekeluarga sudah ikhlas lahir bathin, karena peristiwa ini tidak direncanakan, kejadiannya juga mendadak,” kata Sugimin, keluarga korban.(Hasna)