BREBES, TERASMEDIA– Ribuan jemaah dari berbagai penjuru Bumiayu dan sekitarnya memadati halaman Panti Asuhan Putri/LKSA Hj. Sa’adah untuk mengikuti acara pengajian akbar yang menjadi puncak Milad ke-108 ‘Aisyiyah yang diselenggarakan oleh Pimpinan Cabang ‘Aisyiyah (PCA) Bumiayu, Minggu(01/06/2025).

Dengan mengusung tema “Memperkokoh Ketahanan Pangan Berbasis Desa Qaryah Thayyibah Menuju Ketahanan Nasional,” kegiatan ini menjadi bukti nyata komitmen Aisyiyah dalam memberdayakan masyarakat desa sebagai pondasi kemandirian pangan dan kekuatan bangsa.

Momen sakral sekaligus monumental juga ditandai dengan peresmian Panti Asuhan Putri Hj. Sa’adah oleh Ketua Pimpinan Daerah ‘Aisyiyah (PDA) Brebes, Hj. Chunaesih, M.Pd, disaksikan tokoh-tokoh penting Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah seperti H. Muhammad Jamaludin Ahmad, S.Psi (Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah), Drs. H. Joko Mulyanto, M.Pd (Ketua PDM Brebes), dan Drs. H. Sukmono (Ketua PCM Bumiayu) serta sejumlah tokoh Muhammadiyah dan Aisyiyah lainnya.

Acara diawali dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an dan penampilan kosidah terbaik dari PRA Baruamba, Penggarutan, dan Dukuhkweni. Paduan suara ibu-ibu ‘Aisyiyah turut menyemarakkan suasana dengan membawakan lagu-lagu perjuangan.

Ketua PCA Bumiayu, Hj. Siti Nur Khasanah, S.Pd, dalam laporannya menegaskan bahwa Milad ke-108 ini bukan hanya seremonial, melainkan sarat kegiatan bermakna seperti lomba inovasi pendidikan, gerak jalan muslimah, seminar kesehatan remaja, safari KB, hingga lomba kosidah.

“Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun desa Qaryah Thayyibah, yang menjadi pilar penting ketahanan pangan dan nasional. Dari rumah tangga, perempuan bisa menguatkan bangsa,” ungkap mantan Ketua PRA Bumiayu penuh semangat.

Ketua PDM Brebes, Drs. H. Joko Mulyanto, M.Pd dalam sambutannya, menekankan pentingnya dakwah yang dilakukan secara terstruktur dan kelembagaan, bukan semata-mata bersifat individual.

Ia mengajak seluruh kader Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah untuk terus membangun sinergi yang kuat, sebagai dua pilar utama organisasi demi menjangkau dakwah hingga ke akar rumput.

“Dakwah yang kuat adalah dakwah yang terorganisir dan terprogram. Sinergi ‘Aisyiyah dan Muhammadiyah adalah kunci memperluas pengaruh dakwah sosial dan pendidikan,” tegasnya.

Acara puncak Milad ini juga diisi tausiyah inspiratif oleh H. Muhammad Jamaludin Ahmad, S.Psi., Psikolog, yang mengajak jamaah untuk menghidupkan kembali fungsi masjid sebagai pusat dakwah dan pemberdayaan umat.

“Masjid harus menjadi ruang yang inklusif, ramah, dan produktif, di mana ‘Aisyiyah sebagai organisasi perempuan berkemajuan harus terus berada di garis depan dakwah yang mencerdaskan dan membahagiakan umat,” ujar Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) periode 1990-1993 penuh semangat.

Acara ini juga dihadiri oleh perwakilan dari jajaran pleno PDM-PDA Brebes, pleno PCM Bumiayu, 25 PRM dan PRA se-Cabang Bumiayu, PAC Muslimat dan Fatayat NU Bumiayu, serta guru dan pegawai AUMA (Amal Usaha Muhammadiyah-Aisyiyah) se-Cabang Bumiayu.

Pengamanan dilakukan oleh 20 personel Kokam PCM Bumiayu, memastikan kegiatan berlangsung aman dan tertib.

Acara ditutup dengan pengumuman pemenang lomba, termasuk PRA Dukuhturi sebagai Juara Gerak Jalan Muslimah, PRA Baruamba sebagai Juara Lomba Kosidah, dan TK ABA Kalierang 2 sebagai Juara Inovasi Pembelajaran. Total infak yang terkumpul mencapai Rp5.500.000 untuk mendukung program dakwah dan sosial PCA Bumiayu.

Acara Puncak Milad ‘Aisyiyah ke-108 berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat. Momen ini tidak hanya menjadi ajang refleksi atas perjalanan panjang ‘Aisyiyah, tetapi juga menjadi titik tolak penguatan peran perempuan dalam dakwah dan pembangunan umat di tingkat lokal. Hal ini mencerminkan komitmen PCA Bumiayu untuk terus memperkuat peran ‘Aisyiyah di tengah dinamika masyarakat. (TA)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini