KENDAL,TERASMEDIA.ID– Pemerintah Desa Tunggulsari, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal menggelar Musyawarah Desa (Musdes) bertempat di Balai Desa setempat, Senin(23/06/2025).
Musdes ini diselenggarakan untuk membahas rencana investasi pertambangan galian C yang belakangan menuai kontroversi di kalangan masyarakat.
Musdes dihadiri oleh berbagai unsur yakni pemerintahan desa, termasuk kepala desa, perangkat desa, BPD, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, perwakilan pemuda, RT/RW, serta unsur keamanan.
Musyawarah juga diikuti oleh Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, DPMPTPS Provinsi Jawa Tengah, Dinas PUPR Kabupaten Kendal, Dispermasdes Kabupaten Kendal, Ketua Komisi C dan Wakil Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Kendal.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua BPD Tunggulsari, Moh Nasirudin menyampaikan bahwa agenda Musdes merupakan tindak lanjut dari adanya ‘Aksi Demo Damai’ pada Senin 16 Juni 2025 lalu.
Dalam pelaksanaannya, sebagian besar peserta Musdes menyampaikan penolakan terhadap rencana tersebut, dengan alasan kekhawatiran akan dampak lingkungan dan konflik sosial yang ditimbulkan, terutama karena lokasi tambang yang dekat dengan permukiman warga dan sekolah dasar(SD).
“Penolakan secara tegas disampaikan oleh perwakilan warga yang hadir. Mereka menilai bahwa proyek galian C akan mengganggu kenyamanan, mencemari udara, merusak infrastruktur jalan, dan membahayakan anak-anak sekolah yang lokasi belajarnya sangat berdekatan dengan titik rencana tambang,”ungkapnya.
Musdes ditutup dengan penandatanganan Berita Acara dengan hasil “Menolak” adanya Tambang Galian C oleh seluruh perwakilan elemen masyarakat yang hadir termasuk Kepala Desa, BPD, Mengetahui Camat Brangsong, Kapolsek Brangsong, dan Danramil Brangsong.
Selanjutnya, hasil Musdes akan dikirimkan ke Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah, DPMPTSP Provinsi Jawa Tengah, dan DLHK Provinsi Jawa Tengah, sebagai bahan pertimbangan untuk pemberhentian izin tambang di wilayah Desa Tunggulsari.(SPW)
