Penulis: Maura Najwa Maitsa
Komunikasi Digital dan Media Sekolah Vokasi IPB

TERASMEDIA.ID-Pernahkah kalian menyadari bahwa tampilan visual di semua aplikasi digital yang ada pada saat ini merupakan hasil dari ilmu komunikasi visual yang dapat mempengaruhi kita dalam komunikasi digital? Ilmu komunikasi visual yang digunakan dalam tampilan visual di era digital, seperti tampilan visual aplikasi, platform, dan website.

Ilmu komunikasi visual inilah yang mempengaruhi kita sehingga kita merasa nyaman dan dapat memahami informasi yang terdapat dalam aplikasi secara mudah dan tidak merasa kebingungan saat membuka aplikasi atau website yang kita kunjungi. Inilah yang menjadi fungsi dari ilmu komunikasi visual yang biasa disebut UI/UX desain.

Pada bidang keilmuan ini, terdapat pelajaran yang membahas tentang bagaimana desain visual aplikasi atau website dapat berkomunikasi melalui tata letak, navigasi, jenis huruf, ikon, komponen warna, dan juga hierarki visual.

Semua pembelajaran inilah yang menjadikan kita paham dan mampu memahami fitur-fitur di aplikasi dengan mudah. Oleh karena itu, saat ini dan berikutnya kita akan membahas bagaimana UI/UX desain ‘berkomunikasi’ dengan pengguna dalam lingkup komunikasi digital.

UI (User Interface) atau yang dalam bahasa Indonesianya ‘antarmuka pengguna’ adalah tampilan visual dan elemen interaktif yang ada pada aplikasi digital yang memungkinkan pengguna berinteraksi dengan suatu sistem, aplikasi, atau perangkat.

Komponen yang terdapat pada UI sendiri meliputi elemen tombol yang dapat diklik untuk melakukan suatu aksi dalam aplikasi, ikon yang menjadi simbol grafis yang dapat mewakili fungsi tertentu seperti ikon rumah yang kemudian dapat menampilkan layar utama, bilah navigasi yang menungkinkan kita untuk berpindah ke halaman lain, dan lain sebagainya.

UI berperan dalam menavigasi pengalaman pelanggan dalam berinteraksi. UI juga seringkali disebut hubungan manusia dan komputer atau Human Computer Interaction (HCI) di mana semua aspek saling berhubungan.

Secara umum, UI atau antarmuka pengguna menggunakan bentuk tampilan grafis yang berhubungan langsung dengan pengguna serta merupakan bagian dari komputer dan perangkat lunak yang dapat dilihat, didengar, disentuh, atau dimengerti manusia (Wiwesa, 2021).

Dengan demikian, UI berfungsi sebagai penghubung atau penerjemah
informasi antara pengguna dengan sistem informasi sehingga aplikasi dapat digunakan.
UX (User Experience) atau pengalaman pengguna adalah alur pengalaman keseluruhan pengguna saat menggunakan suatu produk, sistem atau layanan.

UX mempelajari tentang bagaimana kemudahan penggunaan, kenyamanan, kepuasan , hingga emosi yang dirasakan pengguna saat menggunakan layanan. UX berperan sebagai navigasi agar sistem aplikasi atau produk yang digunakan dapat digunakan secara mudah dan dipahami oleh pengguna.

Komponen yang ada pada UX meliputi kerangka informasi atau arsitektur informasi yang berfungsi agar pengguna memahami informasi yang ada pada tampilan layanan.

Lalu ada riset pengguna yang berperan sebagai latar belakang informasi yang digunakan untuk mendesain tampilan aplikasi, dalam proses riset pengguna ini nantinya akan menganalisis terkait masalah yang dihadapi lalu mengintegrasikannya dengan kebutuhan pengguna sehingga informasi yang disediakan dalam produk atau layanan digital akurat dan dibutuhkan oleh pengguna.

UI/UX menjadi Bahasa dalam Komunikasi Digital.

Komunikasi dalam dunia digital saat ini telah mengalami perkembangan yang menyebabkan perubahan sehingga kita perlu beradaptasi dengan perubahan yang terjadi saat ini. Perubahan tersebut mendorong kita untuk terus terhubung dengan dunia digital karena perkembangannya yang semakin cepat.

Digitalisasi yang terjadi juga mempermudah kita dalam berinteraksi dengan sesama. Komunikasi yang terjadi saat ini tidak lagi terkendala ruang dan waktu, kebebasan dalam berinteraksi ini dapat membantu kita untuk selalu terhubung dengan dunia luar sepanjang waktu.

Masifnya interaksi yang terjadi di dunia digital saat ini membuat adanya kebutuhan akan pemahaman tentang ruang digital. Oleh karena itu, UI/UX hadir untuk memenuhi kebutuhan pengguna yaitu menghadirkan pemahaman antara informasi yang ingin disampaikan sistem informasi dengan pengguna yang ada di media digital.

UI/UX menjadi penghubung bahasa yang efektif untuk para pengguna di media digital. Peran UI/UX sebagai jembatan penghubung bahasa antara sistem informasi dan pengguna ini tak lepas dari penerapan komunikasi visual pada UI/UX. Komunikasi visual adalah disiplin yang fokus pada penelitian konsep komunikasi dan ekspresi kreatif melalui berbagai media.

Tujuannya adalah untuk menyampaikan pesan dan ide secara visual dengan mengatur elemen grafis seperti bentuk, gambar, tipografi, serta komposisi warna dan layout (tata letak) (Kusrianto 2007 dalam Wiwesa 2021).

Komunikasi visual dalam UI/UX desain berfungsi untuk memikat dan menggantikan teks sehingga informasi yang diberikan bersifat ringkas dan mudah dipahami oleh pengguna. Komunikasi Visual juga berfungsi untuk menciptakan pengalaman user-friendly sehingga tampilan layanan berfokus sebagai layanan yang user-oriented.

Contoh Penerapan UI/UX yang Efektif

Indikasi dari UI/UX yang efektif dapat dilihat dari jumlah pengguna yang ada pada aplikasi atau layanan yang tersedia. Semakin meningkatnya pengguna, semakin dapat terlihat tampilan UI/UX efektif. Contoh aplikasi yang memiliki UI/UX yang baik adalah Instagram, Tiktok, dan Spotify.

Hal ini dapat terlihat juga dari banyaknya pengguna yang sampai puluhan juta pengguna mendownload aplikasi ini. Pada aplikasi Instagram, keunggulan yang dapat terlihat dari tampilan UI/UX aplikasi ini adalah simplicity dalam navigasi. Kemudahan dalam navigasi ini ditandai dengan adanya navigasi swipe-up atau tap yang memudahkan pengguna untuk berpindah dari satu konten ke konten lain dengan cepat.

Tampilan halaman utama aplikasi ini juga sangat efisien karena berfokus pada cerita antar pengguna dan postingan yang telah dibuat pengguna dengan mutualannya yang ada di Instagram. Tombol like, komen, dan share pada aplikasi ini juga mengindikasikan orientasi informasi yang ingin disampaikan oleh Instagram yaitu interaktivitas antar pengguna.

Selain itu juga, keunggulan Instagram yang paling menonjol adalah dengan adanya fitur reels yang memungkinkan pengguna untuk melihat konten secara menyeluruh tanpa terhalang dengan teks ataupun tombol yang ada pada aplikasi ini. Navigasi yang jelas juga mempermudah pengguna untuk mencari akun atau konten yang pengguna inginkan.

Contoh aplikasi dengan UI/UX yang efektif selanjutnya adalah aplikasi Tiktok. TikTok adalah salah satu aplikasi media sosial dengan tingkat engagement yang tinggi.

Keberhasilannya tidak lepas dari penerapan UI/UX yang intuitif dan interaktif. Antarmuka TikTok dirancang dengan minimalis, dimana pengguna dapat langsung mengakses konten tanpa perlu banyak klik. Fitur utama, seperti “For You Page” (FYP), menggunakan sistem scroll vertikal yang seamless sehingga pengguna bisa menikmati konten secara terus-menerus tanpa hambatan.

UX TikTok didukung oleh algoritma canggih yang menganalisis preferensi pengguna untuk menampilkan video yang relevan. Pengguna tidak perlu mencari video sendiri; sistem otomatis menyajikan konten yang paling sesuai dengan minat mereka, meningkatkan pengalaman yang lebih personal.

UI TikTok juga mempermudah pengguna dalam membuat video dengan fitur editing bawaan yang lengkap, seperti filter, efek suara, dan teks. UX didesain agar pengguna, bahkan yang baru pertama kali menggunakan aplikasi, dapat dengan mudah membuat dan membagikan konten mereka.

TikTok sering mengadakan tantangan viral, hashtag challenge, dan fitur duet untuk mendorong interaksi antara pengguna. UI TikTok mendukung engagement dengan menyediakan fitur like, comment, dan share dalam satu tampilan yang mudah dijangkau.

Spotify adalah contoh lain dari aplikasi yang menerapkan UI/UX secara efektif untuk meningkatkan kepuasan pengguna dalam menikmati musik dan podcast.

Spotify menggunakan desain gelap dengan aksen warna hijau untuk memberikan tampilan yang elegan dan nyaman bagi mata. UI dibuat sederhana dengan navigasi yang mudah, memungkinkan pengguna menemukan lagu, album, atau podcast dalam beberapa klik saja.

UX Spotify sangat dipengaruhi oleh kecerdasan buatan (AI) yang menganalisis kebiasaan mendengarkan pengguna. Fitur seperti “Discover Weekly” dan “Daily Mix” menghadirkan playlist yang dikurasi secara otomatis sesuai dengan selera pengguna. Pengguna dapat berpindah perangkat dengan mudah menggunakan fitur “Spotify Connect”, memastikan pengalaman mendengarkan yang mulus di berbagai platform.

UI mendukung fitur ini dengan tampilan yang seragam di berbagai perangkat, termasuk smartphone, laptop, dan smart speaker.

Kesimpulan

UI/UX bukan sekadar elemen desain, tetapi juga alat komunikasi yang kuat dalam dunia digital. Aplikasi seperti TikTok dan Spotify menunjukkan bahwa desain yang intuitif, personalisasi berbasis data, serta navigasi yang user-friendly dapat meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan.

Dalam komunikasi digital, UI/UX berperan sebagai jembatan antara pengguna dan teknologi.

UI yang baik memudahkan interaksi visual, sementara UX yang optimal memastikan perjalanan pengguna berjalan lancar dan tanpa hambatan. Dengan perkembangan AI, AR/VR, dan voice interface, masa depan UI/UX akan semakin mengarah pada pengalaman yang lebih personal dan imersif.

Opini pribadi saya, UI/UX adalah bahasa komunikasi baru dalam dunia digital. Dengan desain yang tepat, aplikasi tidak hanya sekedar alat, tetapi juga “berbicara” kepada penggunanya melalui interaksi yang mulus dan pengalaman yang menyenangkan.

Oleh karena itu, memahami dan mengembangkan UI/UX yang baik akan menjadi kunci utama dalam keberhasilan produk digital di masa depan.*

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini