SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)– Tim gabungan dari Polres dan Kodim 0726 Sukoharjo, melakukan sidak rutin ke berbagai apotek yang ada di wilayah Sukoharjo.
Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak ada kelangkaan obat, vitamin, maupun oksigen.Selain itu, juga memastikan tidak ada penjualan obat di atas HET.
”Di berbagai wilayah ada aksi borong obat anti virus maupun vitamin dan harganya melambung tinggi.Dari hasil pengecekan kami di berbagai apotek, semua aman tidak ada kelangkaan,” jelas Kapolres Sukoharjo, AKBP Wahyu Nugroho Setyawan sesaat setelah sidak di Apotek Kimia Farma Jl.Veteran Sukoharjo, Rabu (14/07/2021).
Di depan petugas, pegawai Kimia Farma menunjukkan stok obat anti virus yang masih ada, yakni jenis Azythromicyn yang dijual sesuai HET sebesar Rp 1.700 per butir. Namun untuk pembelian tetap harus menggunakan resep dokter.
Kapolres bersama Dandim Sukoharjo Letkol Inf Agus Adhy Darmawan selain memastikan stok obat aman, juga membentuk tim khusus untuk memantau distribusi dan harga obat, termasuk oksigen.
“Kami bersama jajaran Satgas Covid-19 Kabupaten Sukoharjo berusaha agar obat-obatan dan oksigen tidak terjadi kelangkaan. Hingga saat ini, kami belum menemukan adanya penimbunan. Tapi patroli rutin kami lakukan,” tambah Dandim.
Selain itu, ppetugas juga menanyakan kapan vaksin individu berbayar akan dilakukan pihak Kimia Farma dan kenapa kemarin pada Hari Senin (12 Juli) ditunda pelaksanaannya.
Pihak Kimia Farma menjelaskan, untuk vaksin individu mandiri memang ada penundaan, belum tahu sampai kapan.
Besok apabila benar-benar vaksin mandiri dilaksanakan,pihak kepolisian dan TNI akan membackup penuh agar tidak terjadi kerumunan.
”Saat ini kami baru melayani vaksin mandiri dari perusahaan untuk para karyawannya.Hari ini ada sekitar sepuluh orang,” jelas Andreas perwakilan dari Kimia Farma.
Kabul Soedjatmoko, karyawan perusahaan Etana Jakarta yang mempunyai cabang di Yogyakarta, mengaku lega sudah divaksin setelah sekian lama menunggu.
”Lega sudah divaksin,biasa saja respon tubuh saya,” katanya singkat.
Saat ada penundaan pada hari Senin kemarin, banyak warga yang kecewa. (HN)