BANJARNEGARA(TERASMEDIA.ID)- Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi memberikan apresiasi tinggi atas suksesnya pelaksanaan Pilkades serentak di Kabupaten Banjarnegara.
Kapolda Jateng mengatakan, pelaksanaan Pilkades di 14 desa pada 11 kecamatan di Banjarnegara, berlangsung cukup kondusif.
Proses pemilihan hingga penghitungan pada sejumlah desa yang dianggap rawan konflik, ternyata berjalan lancar dan aman.
“Tentunya kesuksesan pelaksanaan Pilkades ini adalah wujud kesadaran masyarakat untuk berdemokrasi secara sehat, juga berkat peran personil pengamanan yang melakukan berbagai upaya preemtif dan preventif,”kata Kapolda, Rabu (27/10/2021) malam.
Kapolda Jateng juga mengapresiasi pelaksanaan pemilihan kades serentak ini yang dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan ketat berjalan dengan aman dan lancar.
Menurutnya, melaksanakan prosesi Pilkades yang aman ditambah dengan penerapan prokes ketat merupakan tantangan tersendiri.
Maka dari itu, Kapolda Jateng menyatakan salut atas pelaksanaan Pilkades serentak di Banjarnegara yang tak hanya sukses dalam pelaksanaan, tapi juga ketat penerapan prokesnya.
“Semoga para kepala desa terpilih adalah yang terbaik bagi desanya. Bisa memimpin dengan adil dan amanah serta menjadi motor bagi warga untuk ikut membangun desa ke arah yang lebih baik,” harap Kapolda Jateng.
Pelaksanaan Pilkades yang lancar menurut Kapolda, merupakan hasil dari kerja keras panitia serta pemerintah daerah, juga kesigapan tenaga pengamanan yang terlibat.
Sejumlah 969 personil pengamanan turut terlibat mengamankan pelaksanaan Pilkades ini. Adapun rincian personil yang terlibat adalah 427 personil Polri, 112 personil TNI, 30 personil TNI cadangan Kodim serta 350 personil linmas. Adapun tenaga BKO pengaman dari Polda Jateng berjumlah 50 orang.
“Kesuksesan Pilkades di Banjarnegara ini merupakan perwujudan bahwa proses tidak akan mengkhianati hasil, tentu saja ini semua adalah berkat ridho Tuhan Yang Maha Esa,” ucap Kapolda Jateng.
Kapolda Jateng berharap, keberhasilan Pilkades serentak di Banjarnegara dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain.
“Penyebaran covid sudah mulai melandai, harapannya pengumpulan massa melalui Pilkades tidak menciptakan klaster baru penyebaran Covid-19. Maka dari itu prokes harus tetap dijaga,” pungkasnya.(H-03)