TEMANGGUNG(TERASMEDIA.ID)– Bukan hal mudah untuk mengemban tanggung jawab menjadi seorang guru. Selain mengajar, memberi contoh tauladan yang baik, juga dituntut mampu menjawab tantangan zaman.
Tapi itu bukan berarti tidak mungkin bagi seorang guru untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menemukan metode pembelajaran yang efektif, efesien dan asik bagi anak didiknya.
Seperti yang telah dilakukan Aprilia Palupi, guru pertanian di SMKN 1 Bansari, Kabupaten Temanggung.
Guru berusia 42 tahun ini, telah berhasil mendapatkan dua penghargaan tingkat nasional. Yakni penghargaan dalam lomba kompetensi guru pertanian 2016 dan guru inspiratif di masa pandemi 2020.
“Sebenarnya pola mengajar saya ini biasa, hanya menekankan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Karena guru sekarang banyak yang belum menerapkan. Tapi bagi saya K3 itu tidak bisa ditawar. Ini yang membawa saya menerima penghargaan dalam lomba kompetensi guru pertanian tingkat nasional,” paparnya saat ditemui di sekolahnya, Kamis (25/11/2021).
Penghargaan kedua, diperoleh atas inovasinya menerapkan pembelajaran jarak jauh, sebelum ada pandemi.
“Awalnya metode jarak jauh itu untuk memantau anak didik saya, karena saat itu saya sering melakukan kegiatan di luar sekolah dan pelatihan-pelatihan,” ujarnya.
Karena anak didiknya merasa nyaman dan asik dengan pola itu, akhirnya dikembangkan untuk memberikan materi kebencanaan.
“Setelah itu, metode jarak jauh saya khususkan untuk memberikan materi kebencanaan. Karena sekolah kami berada di bawah gunung, jadi perlu dibekali materi kebencanaan bagi siswa. Saat itu belum pandemi dan belum ada pembelajaran jafak jauh, saya sudah mulai,” katanya.
Setelah pandemi dan pemerintah menerapkan pembelajaran jarak jauh, siswanya sudah terbiasa.
“Iya sudah terbiasa dan tidak ada kendala waktu diberlakukan PJJ,” ucapnya.
Hingga saat ini, Palupi masih terus berinovasi untuk memberikan metode yang terbaik bagi pendidikan.
“Saat ini saya menerapkan satu siswa satu produk. Ini untuk bekal mereka ke depan. Ini untuk pelajaran produk kreatif kewirausahaan,” ucapnya.
Untuk metode tersebut, ia mendampingi siswa mulai dari perencanaan, penentuan passion, bentuk, brand, packaging, hingga marketing.
“Hasil produk itu saya minta untuk dipasarkan di medsos dan ditag ke saya. Harapannya itu bisa buat bekal mereka ketika sudah lulus,” jelasnya.
Semangatnya berinovasi, menurutnya, tidak lepas dari dukungan seluruh komponen, termasuk Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
“Di masa Pak Ganjar, Pak Gubernur sangat luar biasa selalu menghargai dan mengapresiasi guru-guru berprestasi dan mensuport juga kegiatan yang dilaksanakan terutama untuk kemajuan pendidikan Jawa Tengah,” tuturnya.
Bahkan, Jawa Tengah bagi Palupi adalah rumah yang sesuai untuk dirinya karena dapat berkembang sebagai guru dengan baik.
“Menjadi guru di Jateng itu bagi saya seperti menemukan rumah yang sesuai untuk saya dan guru-guru tumbuh dan berkembang. Seluruh komponen mendukung dan sangat menghargai bagi pengembangan karir dan prestasi guru,” pungkasnya.(Dul)0