Suasana pelantikan IPSI Sukoharjo di salah satu hotel yang ada di Sukoharjo.(FOTO:TM/HN)

SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)– Tantangan besar yang dihadapi pengurus Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Sukoharjo, adalah melahirkan pesilat berprestasi. Dan inilah menjadi target pengurus yang baru dilantik.

Hal ini disampaikan Ketua Umum Pengurus IPSI Jawa Tengah, Harry Nuryanto Soediro usai pelantikan di salah satu hotel yang ada di Sukoharjo, Sabtu(29/01/2022).

” Secara pembinaan IPSI Jawa Tengah sudah baik dan merata. Cuma memang, untuk IPSI di Sukoharjo ini belum bisa melahirkan atlet berprestasi,” kata Harry.

Dengan pengurusan masa bakti 2021 hingga 2025 ini, diharapkan pembinaan kedepan lebih serius serta menunjukan prestasinya.

Apalagi pencak silat ini menjadi olahraga unggulan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

Perlu diketahui DBON ini sebagai perwujudan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 86 Tahun 2021.

” Pada tahun 2022 ini sudah ada pelaksanaan Pra Porprov sehingga pesilat bisa dipersiapkan untuk Porprov 2023,” jelasnya.

Beberapa event yang harus dihadapi pesilat waktu dekat ini, yakni Asian Indoor & Martial Art Games, SEA Games dan Asian Games.

Untuk itu pesilat asal Sukoharjo diharapkan bisa berprestasi menuju event tersebut.

Ketua Umum IPSI Kabupaten Sukoharjo, Wiyono mengatakan, event tersebut di atas, merupakan tantangan besar dan berat bagi kepengurusan yang baru.

” Oleh sebab itu kami gotong.
Maka dengan hal ini, IPSI Sukoharjo mempersiapkan wasit juri dari bawah. Tak kalah penting,siapkan pelatih- pelatihnya dan atletnya, sekaligus mengembangkan kesenian,” jelasnya.

Hal senada disampaikan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Sukoharjo, Sungkono. Pihaknya memiliki hajatan besar yaitu Porprov dengan dimulai pra Porprov diawali pada bulan Agustus 2022.

Targetkan, satu emas untuk cabor pencak silat. Dengan begitu dana pembinaan bisa dimaksimalkan karena dana untuk 46 cabang olahraga sebesar Rp 700 juta.

” Walaupun tidak seberapa, stimulan dana bantuan operasional untuk dimaksimalkan,” jelasnya.

Terkait dana pembinaan, Kepala Bidang Dispora Kabupaten Sukoharjo, Marwan mengatakan, kalau dana belakang ini dialihkan untuk COVID-19. Namun ia meyakinkan kalau Pemerintah Kabupaten Sukoharjo memperhatikan pembinaan olahraga, tahun ini diharapkan tidak ada halangan.

Bahkan program unggulan olaharga ini diwujudkan dengan adanya pembangunan GOR Indoor di Kabupaten Sukoharjo senilai Rp 5, 2 milyar.

” Dengan dibangunnya GOR ini maka Sukoharjo untuk olahraga tidak lagi dipandang sebelah mata. GOR ini mewah dan GOR tipe B, ada hall yang bisa digunakan untuk beberapa cabor,” terangnya.

Ia berharap pada bulan Desember 2022 bisa selesai dan bisa digunakan pada tahun 2023 mendatang.

Bahkan untuk IPSI Sukoharjo nanti bisa menggunakan dalam pembinaan atlet. (HN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini