BLORA(TERASMEDIA.ID)– Dinas Kesehatan Kabupaten Blora mengungkap hingga bulan Maret ini terdapat 162 kasus warga yang terjangkit Demam Berdarah Dengue (DBD). Dari total kasus itu, terdapat 5 angka kematian.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blora Edi Widayat melalui Kasie Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Sutik mengatakan, kasus DBD di Blora mulai mengalami peningkatan sejak Desember 2021 lalu hingga Januari 2022.
“Untuk kasus DBD memang mulai tinggi di bulan Desember 2021 dan Januari 2022. Adapun total kasus sampai Maret ini ada 162 kasus. Angka kematian kemarin ada 5 anak,” kata Sutik, Sabtu (19/03/2022).
Menurut Sutik, meski sempat meningkat pada awal tahun ini, namun pada Maret ini kasus DBD mulai mengalami penurunan.
“Dan Maret ini sudah mulai mengalami penurunan. Semoga ini bisa turun lebih cepat lagi karena saat ini sudah mulai ada panas,” harapnya.
Sutik menerangkan, kasus DBD bisa mengalami peningkatan maupun penurunan itu tergantung dari masyarakat dalam menjalankan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN). Selain itu juga menggalakkan 3M, Mengubur, Menutup dan Menguras.
“Pada intinya itu kasus DB bisa baik atau turun tergantung masyarakat terutama dalam menjalankan PSN. Kalau penyemprotan itu hanya membunuh nyamuk besar, tapi lebih baik kalau menjalankan PSN dengan 3M,” jelasnya.
Lebih lanjut, Sutik mengaku, saat ini pihaknya terus melakukan edukasi dan sosialisasi serta pemberian Abate kepada masyarakat terutama yang wilayahnya terdapat kasus DBD.
“Kami terus lakukan penyuluhan dan Abatisasi kepada masyarakat. Tapi yang penting kami imbau masyarakat tetap melakukan PSN melalui 3M,” pungkasnya.(MGN-11)