BLORA(TERASMEDIA.ID)– Dalam rangka mendukung upaya percepatan penurunan stunting, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blora melakukan kaji tiru ke Pemkab Grobogan.

Wakil Bupati Blora Tri Yuli Setyowati, hadir memimpin studi kaji tiru dan didampingi Kepala Dinas Kesehatan Blora, Dinas Dalduk KB, Bappeda Blora, dan dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Blora.

Melalui kaji tiru tersebut, Pemkab Blora belajar terkait strategi yang dilakukan Pemkab Grobogan dalam melakukan percepatan penurunan stunting.

Mengingat Kabupaten Grobogan sudah berhasil menurunkan prevalensi angka stunting menjadi 9,6, Grobogan berhasil melampaui target nasional dan sekaligus mencapai angka stunting rendah di Jawa Tengah.

“Kami datang ke Grobogan setelah tanggal 1 Maret lalu. Kami rapat dengan BKKBN di Semarang bahwa ada RAN-PASTI, salah satu slide yang disampaikan oleh Kepala BKKBN bahwa ternyata Grobogan itu sudah di angka 9,6, dari angka prevalensi stunting Jawa Tengah, Grobogan jadi di angka yang terendah, Sementara Blora masih di 21,5” katanya, Selasa (15/03/2022).

Melihat capaian tersebut, Etik sapaan Wakil Bupati berkeinginan agar jajarannya dapat belajar kaitannya dengan penurunan stunting di Grobogan.

“Tadi lihat paparan kepala Bappeda dalam waktu 2019 sampai 2021 dari angka 29,13 persen turun menjadi 9,6 persen, menurunkan satu digit saja tidaklah mudah, ini bisa sampai berdigit – digit turun, itu yang menjadi catatan kami untuk belajar,” ujarnya.

Menurut Etik, bahwa untuk menurunkan angka stunting perlu kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak.

“Tadi sudah disampaikan bagaimana intervensinya, ternyata memang kuncinya harus dilakukan bareng-bareng, ‘dikeroyok’ agar angkanya bisa segera turun” ucapnya.

Wabup Tri Yuli mengapresiasi Pemkab Grobogan yang telah berkenan untuk berbagi ilmu terkait hal tersebut.

Sementara itu Wakil Bupati Grobogan, Bambang Pujiyanto mengatakan, bahwa upaya untuk menurunkan angka stunting di Grobogan terus dipacu.

“Upaya penurunan stunting ini memang kami sangat luar biasa. Di setiap kesempatan waktu, rapat-rapat pengendalian Covid-19 kemarin dengan kepala desa, melalui daring selalu kami sampaikan bagaimana menangani stunting ini,” terangnya.

Dengan kerja keras semua pihak, akhirnya prevalensi angka stunting di Grobogan bisa turun hingga berada di bawah 10 persen.

“Hasilnya sudah kita lihat bersama, sekarang menjadi 9, 6 persen, sehingga target nasional sudah terlampaui,”ucapnya.

Sementara itu, Kadinkes Blora Edi Widayat mengatakan, berbagai upaya dilakukan Pemkab Blora untuk menurunkan angka stunting. Diharapkan pada tahun 2026 angka stunting di Blora bisa turun di angka 14 persen.

“Target kami sampai 2026 turun menjadi 14 persen. Berbagai upaya kami lakukan, kami libatkan semua pihak, para remaja dan edukasi pra nikah lewat KUA. Intinya kami keroyok bersama karena masalah stunting ini gak bisa ujuk-ujuk,” ujarnya.(MGN-11)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini