BANJARNEGARA(TERASMEDIA.ID)-Menindak lanjuti kunjungan tim Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marvest) pada Jumat 19 Agustus 2022 yang lalu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang Provinsi Jawa Tengahp (Pusdataru) Ir. SR. Eko Yunianto, menggelar rapat koordinasi rencana tindak lanjut penanganan Waduk Mrica Banjarnegara bertempat di Ruang Rapat Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (BPSDA) Serayu Citanduy, Senin(05/09/2022).

Rapat koordinasi ini dilakukan guna mencari solusi penanganan akibat menumpuknya sedimen lumpur di bendung Mrica yang menutup hampir 87 persen luasan penampang basah waduk, tidak kurang dari 139 juta meter kubik, di mana daerah resapan sudah beralih fungsi dengan penanaman kentang.

“Setiap tahun tidak kurang dari 6 juta meter kubik lumpur akibat erosi hulu menumpuk di Bendung Mrica,” kata Kepala Pusdataru Provinsi Jateng, Eko Yunianto, saat memimpin acara tersebut.

Rapat ini dihadiri Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak Yogyakarta, General Manager PT Indonesia Power, Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan hutan lindung Cimanuk Citanduy, Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Propinsi Jawa Tengah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Propinsi Jawa Tengah, Biro ISDA Propinsi Jawa Tengah, Balai PSDA Serayu Citanduy, dan puluhan dinas terkait.

Eko Yunianto berharap, ada upaya mengurangi dampak sedimen dari hulu Waduk Mrica secara bersama- sama, karena hal ini tidak dapat dikerjakan sendiri oleh PT Indonesia Power dan harus secara terpadu dengan melakukan inventarisasi persoalan teknis meliputi penataan daerah resapan di hulu, penataan dan penetapan Zona Konservasi, Zona Pendayagunaan dan Zona Pencegahan daya rusak.

“Sebaiknya ada catatan administrasi kegiatan penanganan di masing- masing dinas, lembaga dan masyarakat, sehingga dapat dilakukan monitor dan evaluasi keberhasilannya,” ujar Eko Yunianto.

Eko Yunianto meminta, rencana aksi teknis agar secepatnya dapat dilakukan dan mendorong rencana tindak darurat pada bulan September 2022 ini.

General Manager PT Indonesia Power, Kuncoro mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti rekomendasi dari Kemenko Marvest dalam penanggulangan sedimen dan segera melaksanakan pemutahiran dokumen rencana tanggap darurat untuk SOP pengoperasian DDC dan Basic komunikasi.

Kuncoro mengaku, PT Indonensia Power saat ini sedang membuat pilot project dengan tema “Ekonomi Berwawasan Lingkungan” yang bekerjasama dengan masyarakat sekitar dan pemerintah daerah.

Sementara itu, Kabid Operasional dan Pemeliharaan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak(BBWSSO) Yogyakarta, Dani, menegaskan bahwa rapat koordinasi merupakan momentum penting guna menterpadukan para pemilik kepentingan di Sungai Serayu.

Dani mengatakan, BBWS SO mendukung serta memberikan dorongan agar segera tercapai finalisasi dokumen rencana tindak darurat Waduk Mrica.

Pihaknya juga akan segera melakukan pemetaaan zonasi dan akan melaksanakan pendampingan sesuai rekomendasi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Sementara itu, Ketua Formas PSDA Serayu Hilir, Eddy Wahono, sangat mengharapkan segera dapat dibentuk gugus tugas agar upaya penyelamatan Sungai Serayu dan restorasi ekosistem sungai dapat berjalan efektif efisien dan terintegrasi.(BR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini