BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas.

Selain itu, juga membekali mahasiswa untuk menguasai berbagai keilmuan dan keahlian dengan menjadi partner guru, sehingga berdampak pada penguatan pembelajaran literasi di sekolah.

Hal tersebut dikatakan, Mahasiswa Universitas Amikom Purwokerto, Wisnu Aji, yang juga ketua kelompok mahasiswa Kampus Mengajar Batch 4, saat membantu mengajar di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasir Kulon 2, Purwokerto, Jumat(21/10/2022).

Wisnu Aju mengaku, pihaknya juga menginisiasi kegiatan lomba menghias ‘Pojok Baca’ yang diperuntukkan sebagai sarana bagi peserta didik yang belum lancar dalam membaca, menulis dan menghitung, yang dibantu oleh rekan mahasiswa lain yaitu Arin dari Universitas Muhammadiyah Purwokerto, Shafa, Etik, dan Khavisa dari Universitas Wijayakusuma Purwokerto.

“Permasalahan minat membaca anak-anak Indonesia sampai sekarang masih sangat rendah dibandingkan dengan negara lain. Terutama terjadi pada daerah-daerah yang belum terjangkau atau kurang terkonsentrasi oleh lembaga pendidikan, sehingga belum banyak gerakan meningkatkan literasi baca anak-anak,”papar Wisnu Aji.

Hal ini menjadi salah satu alasan bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam peningkatan minat baca dan literasi anak-anak dengan program yang diinisiasi.

“Pojok baca, adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa di setiap waktu luang dan disela-sela jam pelajaran untuk membaca buku yang telah tersedia di rak pojok kelas,”kata Wisnu Aji.

Pojok baca ini juga, berlaku sebagai perpustakan mini yang terdapat di setiap kelas. Tujuan dibuatnya Pojok Baca adalah untuk mendukung gerakan membaca 15 menit sebelum Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Menurut Wisnu, literasi dasar abad 21 yang dicanangkan pemerintah dalam Gerakan Literasi Nasional (GLN) yaitu literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.

Dalam tahap awal GLN, yaitu literasi baca tulis dan numerasi, para mahasiswa MBKM yang bertugas di SDN Pasir Kulon 2 berupaya menstimulasikan dengan berbasis teknologi.

Selain itu, implementasi GLN melalui intervensi partisipasi masyarakat yang memiliki peran penting dan aktif salah satunya mendirikan perpustakaan umum yang menyediakan berbagai informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi seluruh lapisan masyarakat.

“Kolaborasi ini, didukung oleh beberapa pihak yang memiliki peran dalam pendanaan atau sponsorship dalam kegiatan pengadaan ‘Pojok Baca’ tersebut adalah Institusi Pendidikan yaitu IT Telkom Purwokerto (ITTP) dan dari pihak masyarakat umum yaitu Komunitas Indonesia Superstocks Community(ISC).

Kabag Humas IT Telkom Purwokerto, Hari Widi Utomo, S.Pd., M.Ed. menyatakan keterlibatan IT Telkom Purwokerto dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan merupakan suatu partisipasi yang sangat mendukung pentingnya keberhasilan Program GLN dan MBKM yang diadakan ini.

Sedangkan Founder Komunitas ISC sekaligus pengamat Pasar Modal Indonesia, Edhi Pranasidhi mengharapkan agar gerakan literasi tidak terbatas pada baca tulis, numerasi dan digital semata.

Sebagai masyarakat umum, Edhi Pranasidhi sangat mendukung gerakan literasi lainnya yang memberikan manfaat maksimal bagi rakyat Indonesia dalam berbagai bidang serta dapat menumbuhkan karakter kepemimpinan yang nantinya akan berdampak positif, tidak hanya Indonesia bahkan Dunia Internasional seperti yang diusung dalam Presidensi G-20 tahun 2022 bertema ‘Recover Together, Recover Stronger’. (BR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini