Suasana acara halaqoh kebangsaan.(FOTO:TM/ VID)

DEMAK(TERASMEDIA.ID)– Bupati Demak Eisti’anah menghadiri acara Halaqoh Kebangsaan bersama Abah Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dan Pengukuhan Pengurus Yayasan Wakaf Masjid Agung Sultan Fattah (YWMASF) Demak masa bhakti tahun 2022 – 2027, di Gedung Grhadika Bina Praja, Kamis(29/12/22).

Bupati Demak Eisti’anah, mengucapkan terimakasih kepada Abah Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya yang sudah menyempatkan waktunya untuk hadir pada kegiatan ini.

“Matur nuwun Abah, sampun berkenan untuk rawuh dan memberikan banyak pesan luhur kepada kita, jajaran Pemkab Demak, serta berbagai doa dan harapan positif dari Abah demi kemajuan Kabupaten Demak,”kata Bupati Demak Eisti’anah.

Bupati berharap, semoga kegiatan ini semakin meningkatkan ukhuwwah antar umat beragama di Kabupaten Demak, serta semangat untuk terus menciptakan sinergitas bersama para romo kyai dan alim ulama.

Bupati juga meminta kepada Pengurus Yayasan Wakaf Masjid Agung Sultan Fattah (YWMASF) Demak yang telah dikukuhkan agar dapat mengaktualisasikan program-program prioritas bagi kemaslahatan umat.

“Saya yakin, kepada semua pengurus yang dikukuhkan ini bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Utamanya demi mewujudkan inovasi, optimalisasi, serta dapat merumuskan dan mengaktualisasikan program-program prioritas bagi kemaslahatan umat yang pastinya menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi,”ujarnya.

Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya dalam kesempatan tersebut menyampaikan, bahwa pengukuhan itu tidak mudah karena harus menjaga sejarah.

“Pengukuhan itu tidak mudah untuk menjaganya, karena harus bertanggungjawab tentang keberadaan sejarah yang ada di negara tercinta. Karena dengan sejarah, kita akan mengetahui bahwa bangsa kita itu bisa, bangsa kita itu luar biasa. Kalau orang itu meluntur kefanatikannya terhadap bangsa dan tanah airnya, atau sejarah-sejarah yang ada di diri kita maka tidak terlepas dengan melunturnya nasionlisme,”papar Habib Muhammad Luthfi.

Menurut Habib, Muhammad Luthfi, kalau sejarah semakin hilang dan semakin tipis, dan semakin tipis untuk membangun regenarerasi, maka ke depan tidak begitu mudah seperti membalikkan telapak tangan.

Abah Habib Muhammad Luthfi menegaskan bahwa bukan dilihat dari siapa yang sudah diangkat melainkan mampukah di Kabupaten Demak ini mengangkat sejarahnya.

“Maka dengan pengukuhan ini, di dalam yayasan bukan suatu perhatian, bukan untuk mengangkat siapa saya ? Siapa anda?, Melainkan mampukah kita mengangkat sejarah apa yang ada di tanah air tercinta, khusunya beberapa hari ke depan. Pasti dalam membuat panitia atau yayasan seperti ini akan muncul di wilayah yang lain seperti Kadilangu ataupun di Muria Kudus,”terangnya.(VID)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini