BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Tim Riset Keilmuan IT Telkom Purwokerto melakukan sosialisasi dan serah terima aplikasi Sistem Informasi Pertanian(Siforni) kepada kelompok Tani Ngudi Rejeki Desa Karanggintung, Banyumas baru- baru ini.
Ketua Tim Riset Keilmuan IT Purwokerto, Fahrudin Mukti Wibowo, S.Kom., M.Eng, menjelaskan bahwa Siforni merupakan aplikasi yang dapat memberikan informasi kepada para petani mengenai jenis tanaman yang akan ditanam, waktu mulai tanam yang tepat, perkiraan waktu panen, perkiraan hasil panen, luas lahan area tanam, dan lokasi lahan pertanian.
“Aplikasi ini berbasis mobile, jadi lebih mudah digunakan,” kata Fahrudin.
Menurut Fahrudin, fitur yang terdapat pada aplikasi ini bisa dimanfaatkan oleh berbagai pihak, tidak hanya bagi petani saja.
Untuk tengkulak misalnya, mereka bisa mengetahui kapan waktu panen dan berapa hasilnya.
Sehingga mereka bisa memprediksi kapan harus membeli hasil pertanian.
Sistem ini juga dapat memberikan alternatif keputusan dalam menentukan jenis tanaman yang akan ditanam pada periode tanam berikutnya, sehingga antar petani pada kelompok tani yang berbeda dapat mengatur strategi saat akan bertani.
Fitur lainnya yakni untuk memantau kebermanfaatan lahan pertanian agar bisa digunakan secara optimal.
Jika terdapat lahan yang tidak dimanfaatkan, maka dapat diketahui lebih awal.
Sedangkan bagi pihak pemerintahan desa atau pengambil kebijakan terkait pertanian di Desa Karanggintung juga dapat mengetahui potensi hasil tanaman di desa.
Maka pengambil kebijakan ini bisa mengundang para investor untuk membeli hasil pertanian dengan harga yang tinggi.
Ketua Kelompok Tani Ngudi Rejeki, Tarsinu menyambut baik atas aplikasi yang dibuat oleh dosen IT Telkom Purwokerto ini.
Menurutnya, Siforni bisa menjadi terobosan baru bagi petani untuk monitoring dan promosi hasil pertanian di desa Karanggintung.
“Terima kasih untuk tim ITTP. Aplikasi ini bisa dimanfaatkan dan bisa jadi contoh ya buat kelompok tani yang lain, ” ungkap Tarsinu saat memberikan sambutan.
Setelah dilakukan serah terima aplikasi, tahapan selanjutnya akan dilaksanakan pelatihan penggunaan aplikasi kepada para petani. Untuk memastikan bahwa aplikasi SIFORNI benar-benar dapat digunakan dengan baik.
“Kami pastikan aplikasi ini bisa digunakan sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh pihak – pihak yang terkait baik petani maupun pemerintah desa,” harap Fahrudin.
Fahrudin juga mengatakan, bahwa terciptanya aplikasi SIFORNI tidak lepas dari peran Kemendibukristek dan LPDP.
Kedua lembaga pemerintahan tersebut memberikan pendanaan kepada dosen untuk melakukan riset dan hal ini dimanfaatkan oleh Fahrudin beserta kelompok risetnya.(BR)