SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Setelah menerima laporan tentang kisah pilu yang dialami oleh Suginem, warga Dukuh Celep, Desa Celep Kecamatan Kedawung Sragen, lantaran anak semata wayangnya yakni, Joko Supriyadi mengalami gangguan jiwa, Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama, menerjunkan salah satu anggotanya untuk memberikan penghiburan dan membantu membangun kondisi psikologis Joko Supriyadi.
Selama ini, Suginem harus menanggung derita saat melihat kondisi anaknya dalam kondisi terikat rantai. Hal itu terjadi karena kondisi kejiwaan Joko Supriyanto, yang acapkali merusak rumah warga lainnya dengan membabi buta.
Jangankan rumah warga sekitar, bahkan rumah Suginem sendiri yang hanya terbuat dari papan kayu, kondisinya sudah remuk, bagian bangunan yang terbuat dari kaca hancur oleh amukan anaknya itu.
Untuk membatasi gerakan Joko Supriyanto, Suginem dengan dibantu warga sekitar kemudian memasang tali rantai pada tubuh Joko Supriyanto, dan melaporkan kejadian itu ke Mapolres Sragen.
“Untuk membangun kondisi psikologis anak Ibu Suginem, salah satu tetangga lantas meminta bantuan kepolisian, hingga diterjunkan Aiptu Furi Mulcahyadi, dalam tugasnya sebagai konselor Polres Sragen, “ ungkap Kapolres dalam keterangannya melalui Kabag SDM Kompol Sunarso, Selasa(24/01/2023).
Konseling yang diberikan Aiptu Furi Mulcahyadi, dimaksudkan untuk memberikan pertolongan bagi Joko Supriyano secara mental, agar tidak lagi mengamuk.
Kegiatan ini diselenggarakan sekaligus dalam rangka mendukung kegiatan “Polri Peduli Kesehatan Mental,” dengan melibatkan bimbingan Konselor.
“Dan bimbingan konselor ini terbukti sangat membantu kondisi kejiwaan Joko,”kata Kompol Sunarso.
Meskipun masih dalam kondisi terikat rantai, namun saat ini kondisi Joko sudah lebih tenang. Hingga kini, Polres Sragen masih melakukan pemantauan kondisi kejiwaan Joko Supriyanto, dan berencana akan melakukan tindakan lebih lanjut dengan mengirim Joko Supriyanto ke rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan medis.( SL)
