KLATEN(TERASMEDIA.ID)– Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Klaten menggelar nikah massal, yang diikuti delapan pasang dari berbagai kecamatan.

Nikah massal atau Baznas mantu ini, berlangsung di aula Masjid Raya Klaten, Senin (20/11/2023).

Tujuh pasangan pengantin ini dirias cantik dengan kebaya putih oleh MUA yang diajak kerjasama. Enam pasangan duduk berderet di panggung dan satu pasangan duduk terpisah, karena faktor kesehatan.

Menurut Ketua Panitia, Ahmad Aydi Sunani, nikah massal ini diikuti delapan pasangan pengantin dari berbagai usia. Masing-masing pasangan sudah menikah di KUA masing-masing, dengan fasilitas dari Baznas.

Ahmad Aydi Sunani menambahkan, pasangan pengantin tertua bernama Ravi Haryono (70) dan Sri Mulyani (63). Sedang pasangan termuda bernama Hartanti (29) dan Suherman (37).

Para peserta nikah massal dari berbagai kecamatan. Ada yang dari Manisrenggo, Bayat, Klaten Selatan, Klaten Utara, dan lain-lain.

Menurut Ahmad Aydi Sunani, masih banyak warga Klaten yang sudah hidup bersama, namun belum menikah di KUA.

“Senin pagi tadi, istilahnya Baznas menyelenggarakan resepsi pernikahan, yang diikuti tujuh pasangan pengantin. Kegiatan positip dan humanis ini, sudah diselenggarakan Baznas untuk kedua kalinya,”kata Ahmad Aydi Sunani.

Dalam Baznas mantu tersebut, juga dihadiri Bupati Klaten, Sri Mulyani serta sejumlah pejabat.

Dalam sambutannya, Bupati Sri Mulyani sangat mengapresiasi apa yang dilakukan Baznas Klaten ini. Selain membantu pemerintah dalam menurunkan angka kemiskinan, Baznas juga berperan dalam spiritual keagamaan.

“Pada saat ini sebetulnya punya agenda penting yang saya tinggalkan, saya memilih menghadiri Baznas Mantu ini. Karena bagi saya, kegiatan Baznas ini luar biasa, yaitu menghalalkan dengan menikahkan pasangan pengantin yang belum menempuh jalur hukum yaitu mencatatkan nikah di KUA,” kata Sri Mulyani.

Tahun selanjutnya, Bupati Sri Mulyani berharap, peserta nikah massal lebih banyak pesertanya.

Sasarannya tidak hanya pasangan yang sudah berkumpul sekian tahun, namun juga pasangan yang ingin menikah juga boleh ikut.

Pasangan Suherman – Hartanti ini, mengaku memilih ikut nikah massal agar hemat. Uang tabungannya bisa untuk modal usaha, daripada untuk resepsi mantu.

“Awalnya tahu akan ada nikah massal dari status WA teman, lalu kami sepakat mendaftar. Ingin merasakan juga, nikah massal itu seperti apa sih? Ternyata seru,” kata Suherman.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini