BANJARNEGARA(TERASMEDIA.ID)-Ribuan warga Banjarnegara, melakukan aksi demo di depan Pendopo Bupati setempat yang menuntut agar pelaksanaan pemilihan kepala desa serentak tidak ditunda, berakhir ricuh, Jumat(23/02/2024).

Pasalnya, sebanyak 57 desa yang akan melaksanakan pilkades telah siap dan sudah mengeluarkan biaya banyak.
Apalagi, penundaannya juga tidak diketahui sampai kapan Pilkades bisa dilaksanakan.

Salah satu calon kepala desa(Kades) Dian Eka Winartiningsih, mengatakan, ribuan massa ini meminta agar Pj Bupati Banjarnegara tidak menunda jadwal pelaksanaan pemilihan kepala desa secara serentak pada 5 Maret 2024 mendatang.

Namun Pj Bupati memberikan jawaban tidak memuaskan, sehingga warga dari berbagai desa ini langsung emosi dan memicu bentrokan fisik dengan aparat keamanan.

Akibatnya sejumlah perabotan rusak dan berserakan di sekitar pendopo bupati serta beberapa warga mengalami luka.Para pendemo mengancam akan terus menggelar aksi serupa jika tuntutannya tidak dipenuhi.

“Aksi demo di depan Pendopo Bupati Banjarnegara ini, semula berlangsung damai, namun karena Pj Bupati Banjarnegara memberikan jawaban yang tidak pasti, para pendemo akhirnya marah, dan suasana menjadi ricuh,”kata Dian Eka.

PJ Bupati Banjarnegara, Tri Harso mengatakan, bahwa dirinya tidak dapat memutuskan pembatalan penundaan pelaksanaan Pilkades saat itu juga, namun dirinya berencana akan menemui Kemendagri dalam waktu dekat ini.

Tri Harso berjanji di hadapan ratusan masa, jika nantinya sudah melakukan pertemuan dengan Kemendagri, dirinya akan menyampaikan apapun hasilnya, bahkan ia siap menanggung apapun resikonya atas jawaban dari Kemendagri.(BR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini