SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, menghadiri acara Wedangan Kebangsaan, di Gereja Katolik Santa Perawan Maria di Fatima Sragen, Jumat, 23 Agustus 2024.
Acara ini merupakan bagian dari perayaan HUT ke-67 Paroki Sragen dan HUT Kemerdekaan RI ke-79 tahun 2024.
Dalam acara yang dihadiri oleh sekitar 300 orang ini, Kapolres menjadi narasumber dan menyampaikan materi tentang pentingnya integrasi antara iman Katolik dan nilai-nilai kebangsaan melalui penerapan 4 Pilar Kebangsaan.
Kapolres menekankan bahwa Gereja harus menjadi rumah hati yang mempromosikan kasih, kedamaian, dan penerimaan, sekaligus aktif dalam pelayanan sosial dan kebangsaan.
Acara ini juga dihadiri oleh beberapa tokoh penting lainnya, termasuk Ketua DPRD Sragen H. Suparno, Ketua Pengadilan Negeri Sragen Rommel Franciskus Tampubolon, serta Pastor Paroki Sragen Romo Yusuf Warsito, Pr.
Dengan tema “Mewujudkan Gereja Rumah Hati Dengan Melaksanakan Ajaran 4 Pilar Kebangsaan Berdasarkan Iman 100 persen Katolik dan 100 persen Indonesia,” acara ini menjadi momen penting dalam memperkuat semangat kebangsaan dan persatuan di tengah keberagaman masyarakat Sragen.
Berikut di sampaikan Kapolres Sragen mengenai implementasi 4 Pilar Kebangsaan dalam acara Wedangan Kebangsaan di Gereja Katolik Santa Perawan Maria di Fatima Sragen diantaranya,
1. Menghidupi Pancasila dalam Kehidupan Berjemaat.
Kapolres menekankan bahwa nilai-nilai Pancasila harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di tengah jemaat.
Gereja diharapkan menjadi tempat yang mendukung keadilan sosial, dengan jemaat yang aktif dalam kegiatan pelayanan kepada masyarakat, khususnya yang membutuhkan.
2. Mengamalkan UUD 1945 dalam Pelayanan Gereja.
UUD 1945 tidak hanya menjadi pedoman hukum bagi negara, tetapi juga bagi gereja dalam menjalankan tugasnya.
Dalam hal ini, Kapolres mendorong umat Katolik untuk menjalankan kewajiban mereka sebagai warga negara yang taat hukum dan aktif dalam proses demokrasi, serta untuk menghargai hak dan kewajiban orang lain sesuai dengan konstitusi.
3. Merayakan Bhinneka Tunggal Ika melalui Tindakan Kasih.
Kapolres mengajak jemaat untuk terus merayakan dan menghargai keberagaman sebagai kekayaan bangsa Indonesia.
Gereja harus menjadi contoh dalam mempromosikan persaudaraan dan kerjasama lintas agama, khususnya dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan.
Dengan demikian, keberagaman tidak hanya diterima, tetapi juga dirayakan sebagai anugerah Tuhan.
4. Kesetiaan pada NKRI sebagai Wujud Iman:
Kapolres menggaris bawahi bahwa kesetiaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah bagian dari iman.
Umat Katolik diajak untuk mencintai tanah air dan menunjukkan cinta ini melalui tindakan nyata yang memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa. Gereja harus berperan aktif dalam menjaga dan memperkokoh NKRI.
Kapolres Sragen menyampaikan bahwa implementasi 4 Pilar Kebangsaan ini tidak hanya penting bagi kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara, tetapi juga dalam memperkuat iman Katolik di Indonesia, mewujudkan Gereja sebagai Rumah Hati dan menjadi 100 persen Katolik serta 100 persen Indonesia memerlukan komitmen bersama untuk menghidupi nilai-nilai kebangsaan dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari.
Dalam kesempatan tersebut selain sebagai narasumber seminar empat pilar kebangsaan, Kapolres juga membagikan hadiah- hadiah kepada peserta Wedangan Kebangsaan yang beruntung dan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh Kapolres, serta narasumber yang lain diantaranya ketua DPRD Kabupaten Sragen Suparno dan ketua pengadilan negeri Sragen dan Romo Paroki.(Humas)