1.Tim Riset Dasar Unsoed (RDU) di Prawita Garden 2.Teguh Waluyo, pemilik Prawita Garden 3.Ketua Tim RDU Unsoed Prof. Dr Adhi Iman Sulaiman, S.IP, M.Si (kiri) saat mengetes keaslian madu produksi Prawita Garden.(Foto/TM/BR)

BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Tim Riset Dasar Unsoed (RDU) yang diketuai Prof. Dr Adhi Iman Sulaiman, S.IP, M.Si, mengadakan riset di Prawita Garden, kebun buah dan peternakan lebah madu murni di Desa Darmakradenan, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, Minggu (1/9/2024).

Ikut dalam riset itu, dosen, mahasiswa Fisip dan Pascasarjana Unsoed.
Prof Dr Adhi Iman Sulaiman mengatakan, Prawita Garden dikembangkan oleh Teguh Waluyo, S.Pd, sejak tahun 2019, dan kini telah mengantongi Surat Keputusan Resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Dalam perjalannnya, Prawita Garden sebagai eduwisata, banyak dikunjungi para pelajar dari wilayah Banyumas dan sekitarnya, bahkan dari lampung dan Malaysia untuk belajar tentang kebun buah dan peternakan lebah madu murni di sini.

“Prawita Garden yang bergerak di bidang kebun buah dan peternakan lebah madu murni mampu menjadi pionir wirausaha muda. Ini layak menjadi contoh generasi muda lainnya dalam berusaha,” kata Prof Dr Adhi Iman Sulaiman yang juga dosen FISIP Unsoed ini.

Dengan diberlakukannya kurikulum merdeka menjadi kurikulum nasional mulai Maret 2024, di mana pelajar dalam proses pembelajaran dituntut membuat projek atau Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P-5), keberadaan Prawita Garden sangat relevan.
Di sini, para pelajar bisa belajar dan pratik budidaya kebun buah dan peternakan lebah madu murni, dengan biaya yang sangat terjangkau, Rp 10.000.-/orang.

“Kami mengembangkan pertanian berbasis lebah madu. Kami sangat terbuka dengan sekolah maupun lembaga yang ingin belajar secara teori maupun praktik tentang budidaya kebun buah dan lebah madu murni di sini,” kata pemilik Prawita Garden, Teguh Waluyo.

Terkait madu, yang dikembangkan di Prawita Garden, yakni madu lebah, madu klanceng, madu lebah hutan dan madu sarang.

“Kami juga mengembangkan kedai Prawita. Di sini pengunjung bisa santai menikmati aneka minuman berbahan madu, seperti kopi madu,” ujar Teguh.

Di Kedai Prawita, juga dijual madu murni berbagai ukuran, dengan harga bervariasi mulai dari Rp 3500 dalam bentuk sachet hingga Rp 250 ribu dalam bentuk botolan berbagai ukuran.

Pada bagian lain Prof Adhi Iman Sulaiman juga mengemukakan, Prawita Garden bisa menjadi pionir wirausaha muda yang memotivasi, menginspirasi dan mengedukasi dengan budidaya lebah madu, varian produk madu, dan inovasi minuman teh serta kopi dicampur madu yang enak dan menyehatkan.

“Semua itu ditawarkan dalam paket pelatihan bagi siapapun yang berminat, dan ini sangat luar biasa, karena bisa berbagi kesuksesan tanpa merasa tersaingi malahan bisa berkolaborasi,” ujar Prof Dr Adhi Iman yang sering melakukan riset pemberdayaan di berbagai daerah ini.

Prof Dr Adhi Iman Sulaiman, juga menyampaikan Prawita Garden telah melaksanakan konsep pemberdayaan masyarakat mulai dari kegiatan penyuluhan, pelatihan, pendampingan, dan kemitraan hingga dapat menciptakan kesejahteraan serta pionir percontohan untuk berbagi kesuksesan menjadi wirausaha lebah madu, khususnya bagi generasi muda, pelajar dan mahasiswa.(BR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini