KENDAL, TERASMEDIA.ID– Debat publik terakhir pasangan calon Bupati merupakan salah satu sarana untuk mengenal lebih dekat para calon kepala daerah. Dan melalui debat ini juga dapat menilai secara langsung visi- misi dan program kerja yang akan ditawarkan oleh masing-masing calon.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Kabupaten Kendal, Khasanudin, saat memberikan sambutan pada acara Debat Publik Terakhir Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal tahun 2024, di Gedung DPRD Kabupaten Kendal, Senin(18/11/2024) malam.
Khasanudin mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja sama dalam penyelenggaraan debat malam hari ini kepada para pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kendal.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih juga dan apresiasi setinggi-tingginya atas partisipasi aktif dalam proses demokrasi ini. Saya yakin, Anda semua hadir di sini dengannya tulus untuk mengabdi kepada masyarakat Kabupaten Kendal. Jadikanlah debat publik terbuka ini sebagai ruang untuk menyampaikan program-program terbaik yang mampu meyakinkan hati rakyat yang jujur adil dan demokratis,”ungkap Khasanudin.
Khasanudin berharap, debat malam ini dapat berjalan dengan tertib sopan dan menghasilkan gagasan-gagasan yang konstruktif bagi kemajuan Kendal.
Kepada seluruh masyarakat Kendal, Khasanudin juga mengajak untuk mengikuti debat dengan seksama, memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan informasi yang akurat dan komprehensif tentang para calon.
“Dan yang terpenting, gunakan hak pilih Anda pada hari pemungutan suara. Dan untuk pendukung terutama yang di dalam ruangan DPRD Kabupaten Kendal maupun yang di luar, untuk bisa menyaksikan dengan seksama dan mengikuti dengan hikmat penjelasan debat ini dari masing-masing para calon sehingga nanti bisa kondusif dan berjalan sampai akhir,”harapnya.
Calon Bupati Kendal, Dyah Kartika Pemanasari nomor urut 1 menegaskan kembali visi misinya, untuk membangun Kendal yang maju, sejahtera, adil makmur, lestari dan berkelanjutan.
Dyah Kartika Permanasari optimis, ia bisa membangun Kendal yang kuat dari sektor kedaulatan pangan, pemberdayaan ekonomi, pelestarian lingkungan, hingga tata ruang wilayah yang ideal, terutama tentang kedaulatan pangan.
“Slogan kami adalah Bertani. Slogan ini bukan asal-asalan. Karena kami percaya dawuhnya simbah kiai Haji Hasyim Ashari pendiri NU, bahwa Petani adalah penolong negeri. Kami percaya bahwa pangan bukan hanya soal memenuhi kebutuhan, tetapi juga soal kemandirian dan kesejahteraan para petani,”tegas Dyah Kartika Permanasari biasa disapa Mbak Tika ini.
Jika Allah meridhoi ia menjadi Bupati Kendal, ia bisa menaikkan surplus padi maupun jagung. Selain itu, juga mampu memastikan kecukupan pupuk bersubsidi di setiap awal masa tanam bagi nelayan.
“Dan kami juga menjamin ketersediaan subsidi solar. Selain itu, dengan banyaknya peternak ayam petelur di wilayah Singorojo, Boja dan Limbangan serta Sukorejo, kami juga akan memberikan kemudahan dalam memperoleh bahan baku pakan ternak dan memastikan ketersediaan jagung dengan harga yang terjangkau,”terangnya.
Calon Bupati Kendal, Mirna Annisa nomor urut 2, menyampaikan bahwa, pihaknya bertekad memajukan Kendal bukan sekedar retorika atau kata-kata, namun karena sudah pernah menjadi bupati, ia tetap akan bekerja nyata.
“Kami punya 5 program unggulan yang akan sejalan tema debat malam ini, yaitu Pemberdayaan Ekonomi dalam Pertanian dan Perikanan untuk Menjaga Kelestarian Lingkungan Hidup dan Tata Ruang Daerah,”kata Mirna Annisa.
Menurut Mirna, tema debat publik terbuka malam ini, merupakan pilar dasar dari Pemerintah Kabupaten Kendal.
Calon Bupati Kendal, Windu Suko Basuki, calon Bupati Kendal, nomor urut 3, mengatakan bahwa Kabupaten Kendal memiliki kekayaan dan keindahan alam yang sangat luar biasa.
Lahan pertanian yang subur, dataran tinggi yang cocok untuk perkebunan seperti, kopi, durian, kakao, cengkeh dan lain sebagainya.
Kondisi alam Kendal juga memberikan keuntungan bagi usaha peternakan Kendal dan menjadi penghasil telur ayam terbesar di Jawa Tengah mencapai lebih dari 75 ribu per tahun, dan nomor urut dua se-indonesia.
Selain itu, juga memiliki garis pantai yang panjangnya mencapai lebih dari 42 kilometer, kondisi tersebut menjadikan Kendal sebagai penghasil perikanan, bahkan Kendal menjadi salah satu penghasil ikan bandeng terbesar se Jawa Tengah.
“Dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup, saya selaku Wakil Bupati mendampingi Mas Dico, Kabupaten Kendal telah berhasil meningkatkan luas ruangan terbuka mencapai 2.164 hektar. Angka tersebut lebih besar dari pada Kabupaten tetangga seperti Batang, Semarang dan Temanggung,”kata Windu Suko Basuki.
Menurut Basuki, pembangunan lokasi ruang terbuka hijau atau RTH seperti RTH Boja dan RTH Kaliwungu, maka Kendal mendapatkan penghargaan Adipura Kencana setelah lebih dari 30 tahun dinanti.
“Insya Allah, kepemimpinan saya di 2025 dan 2030 Kendal akan selalu mendapatkan Adipura, tentunya penghargaan Adipura Kencana ini adalah berkat kerja keras masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kendal,”ujar Basuki.
Basuki menyampaikan, dalam rangka menjaga keberlanjutan pembangunan Kendal, pihaknya berkomitmen melalui program bidang pertanian, pihaknya akan mengoptimalisasikan penyediaan dan penyaluran pupuk subsidi, dan obat-obatan.(Dul)