Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari memegang toa di hadapan puluhan warga yang melakukan aksi bersih- bersih.(Foto:TM/ SPW)

KENDAL,TERASMEDIA.ID– Puluhan warga dari empat desa di Kecamatan Weleri, melakukan aksi keprihatinan bersih-bersih jalan sebagai bentuk protes terhadap keberadaan tempat penyimpanan hasil galian C (stockpile), Minggu 13 April 2025 pagi.

Empat desa tersebut yakni, Desa Nawangsari, Sumberagung, Penyangkringan, dan Bumiayu. Sambil membersihkan jalan, mereka bersikukuh meminta stockpile yang berada di lingkungan keempat desa itu ditutup.

Karena, keberadaan stockpile tersebut, sangat mengganggu kenyamanan warga akibat lalu-lalang truk dump besar setiap harinya.

Selain itu, mereka juga mengeluhkan jalan-jalan yang dilalui truk dump rusak parah. Debu-debu yang beterbangan telah mengakibatkan banyak warga terserang penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).

Bahkan akibat lainnya, banyak warung makan sepi pembeli karena lingkungannya kurang nyaman akibat banyak debu.

Salah satu perwakilan warga, Alex Susanto(45) yang juga Ketua RT 11 Desa Bumiayu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati yang telah merespons secara cepat untuk menemui warga yang menggelar aksi ini.


“Kami minta kepada Ibu Bupati, stockpile harus ditutup. Ada izinnya atau tidak, pokonya warga empat desa minta ditutup,” jelas Alex Susanto.

Alex Susanto mengatakan, sikap yang diambil warga ini, karena pihak pengelola stockpile tidak pernah punya niat baik untuk merespons keluhan warga yang terganggu.

“Lihat sendiri, warga bergotong royong membersihkan jalan dari debu dan tanah sisa truk dump. Bahkan mereka juga iuran untuk beli material buat mengecor jalan yang rusak. Itu mereka lakukan karena kemarin pihak pengelola stockpile berjanji ingin memperbaiki kerusakan jalan, tapi sampai sekarang tidak dilakukan,” katanya.

Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari yang menemui puluhan orang ini, mengaku salute terhadap cara warga menyampaikan aspirasi. Karena, meski turun ke jalan, warga tidak melakukan aksi anarkis.

“Mereka justru melakukan aksi bersih-bersih jalan dengan menyapu dan membersihkan sisa material di sepanjang jalan. Kami tentu perlu berembuk bersama pihak terkait, termasuk dengan pengusaha galian C yang membuat stockpile di sini,”ungkapnya.

Bupati mengatakan, pihaknya tidak bisa langsung memutuskan secara sepihak tanpa mengkaji dan berembuk lebih dulu dan perlu mengecek ke berbagai dinas terkait untuk memastikan soal perizinan dari usaha tersebut.

“Yang jelas, apa yang disuarakan Bapak dan Ibu dari empat desa ini akan segera kami tindaklanjuti,” tegas Bupati, yang didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik(Kesbangpol) Kabupaten Kendal, Alfebian Yolando dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kendal, Aris Irwanto.(SPW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini