SUKOHARJO, TERASMEDIA.ID- Pemerintah Kabupaten Sukoharjo mengadakan Grebeg Syawalan 2025 di Obyek Wisata Religi Makam Ki Ageng Balak, Desa Mertan, Kecamatan Bendosari, Sukoharjo, Minggu (13/4/2025).

Hadir dalam Grebeg Syawalan tersebut, pasangan Bupati – Wakil Bupati Sukoharjo, Etik Suryani – Eko Sapto Purnomo, Ketua DPRD Sukoharjo, Nurjayanto, dan pejabat lainnya.

Dalam sambutannya, Etik menyampaikan bahwa Grebeg Syawalan ini sudah ke tiga kalinya diadakan oleh Pemkab Sukoharjo dalam hal ini bekerja sama dengan Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar).

Grebeg Syawalan pertama dan kedua dilaksanakan di Obyek Wisata Batu Seribu Kecamatan Bulu. Baru yang ke tiga di Makam Ki Ageng Balak ini.

“Tujuan diadakannya Grebeg Syawalan ini, yang pertama untuk mengucap rasa syukur bahwa kita telah menjalankan Ramadan sebulan penuh, yang kedua, setelah lebaran kita harus bermaaf-maafan, dan yang ketiga untuk mengembangkan wisata di Sukoharjo,” ujar Etik.

Setelah membuka Grebeg Syawalan, dalam kesempatan tersebut Bupati dan rombongan membagikan ratusan nasi berkat yang dibungkus daun jati, kepada semua hadirin.

“Nasi berkat ini sebagai simbol, semoga apa yang kita lakukan untuk nguri-uri atau melestarikan budaya nenek moyang, diberkahi oleh Tuhan Yang Maha Esa,” ujar Bupati, sambil membagikan nasi tersebut.

Bupati sengaja tidak melempar nasi tersebut kepada ratusan warga yang menyemut di depan panggung, namun langsung membagikan diterima oleh tangan agar bisa dinikmati.

Para hadirin dihibur oleh Orkes Melayu (OM) jadoel Lorenza asal Sukoharjo, yang berhasil mengembalikan suasana jadoel di setiap konsernya.

Grebeg Syawalan kali ini sangat unik, karena mayoritas warga yang hadir semua memakai kostum jadul.

Seperti kembali pada tahun 1970an. Celana cutbray, topi pet, rambut keriting, kacamata hitam, memakai dasi menyala dan lain-lain.

Bahkan, untuk menambah kesan jadul, banyak juga yang membawa asesoris radio jadul, ban bekas, pompa, botol infus, topi koboy, dan sebagainya.

Suasana semakin meriah, saat Wakil Bupati Sukoharjo Sapto Eko Purnomo naik panggung menyanyikan “Tambal Ban”.

Salah seorang warga, Suranto (55) asal Pucangsawit, Solo, mengaku mempersiapkan kostum jadoel selama dua minggu.

Ia memakai wig keriting, kacamata hitam, gesper, celana cutbray dan sepatu hitam. Semua ia beli di pasar klithikan atau pasar barang bekas.

“Saya memang suka dengan yang jadoel-jadoel, seneng saja ikut memeriahkan Grebeg Syawalan bernuansa tempo doeloe ini,” kata Suranto.
(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini