KENDAL, TERASMEDIA.ID– Setelah selesai melakukan kunjungan kerja ke Kelompok Tani Tunggak Semi di Dusun Krajan, Desa Sojomerto, Kecamatan Gemuh, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari dengan didampingi Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kendal, Pandu Rapriat Rogojati, mengunjungi Bangsal Bawang Merah yang ada di Desa Krompakan, Kecamatan Gemuh, Selasa(27/05/2025).
Bupati menyampaikan, pihaknya mengunjungi Bangsal Bawang Merah ini, untuk memastikan apakah bantuan DAK tahun 2024 senilai Rp 3, 7 miliar ini kemanfaatnnya sudah sesuai dengan yang diharapkan atau tidak, namun ternyata bangsal atau gudang ini sudah digunakan, meski listriknya belum kuat.
Saat ini, pihak desa sudah mengupayakan pemasangan listrik baru dan dimungkinkan, satu bulan lagi listrik bisa dipasang dengan tegangannya lebih tinggi.
“Pada bulan Desember 2025 nanti, akan ada panen raya bawang merah, dan untuk mengendalikan harga bawang merah, ruang pendingin(cool storage) yang ada di bangsal ini nantinya bisa dimanfaatkan,”kata bupati.
Cool Storage adalah ruangan yang dirancang khusus menggunakan kondisi suhu tertentu dan digunakan untuk menyimpan berbagai macam produk terutama produk cepat rusak, dengan tujuan untuk mempertahankan kesegarannya.
“Jadi misal pas panen bawang merah harganya menurun, bawang merah bisa disimpan selama kurang lebih empat bulan. Jika harga bawang di pasaran sudah stabil bahkan naik, bawang merah tersebut bisa dikeluarkan untuk dijual,”ujar bupati.
Dengan adanya gudang beserta ruang pendinginnya ini, petani bawang merah yang ada di Kendal, tidak usah menjual bawangnya ke luar kota, tapi cukup menjual lewat paguyuban bawang yang ada di sini.
“Sudah kami tata dan persiapkan, semoga Kabupaten Kendal bisa menjadi pioner pendirian koperasi bawang merah. Di Brebes pun yang merupakan penghasil bawang merah nomor satu di Indonesia, ternyata juga belum mempunyai koperasi bawang merah,”ucap bupati.
Jika nanti ada koperasi merah putih sudah berjalan, lanjut bupati, koperasi bawang merah ini bisa bersinergi dengan kegiatan yang ada. Dan unit- unit usaha yang ada di desa- desa nantinya juga akan dilibatkan.
Bendahara Umum Champion Bawang Merah Indonesia, Ahmad Soleh mengatakan, bahwa bangsal atau gudang ini merupakan bantuan dari DAK 2024, dan baru diserahkan pada bulan November 2024 oleh Direktorat Jenderal Holtikultura dengan harapan untuk menstabilkan harga dan pasokan.
“Sebelum ada kabar akan dibentuknya koperasi Desa Merah Putih, kami sudah merencanakan berdirinya Koperasi Produsen Bawang Merah, cuma memang kami terkendala dengan urusan administrasi dan pendanaan. Kemudian, kami minta bantuan dari Provinsi Jateng dan ternyata Pemkab Kendal juga mensupport, sehingga pendirian koperasi nanti diharapkan bisa terlaksana,”ungkap Soleh.
Menurut Soleh, jika gudang ini sudah berbadan hukum, seluruh bawang merah milik petani bisa tertampung di sini.
“Produksi bawang merah di Kabupaten Kendal, per tahun mencapai 36 ribu ton. Kabupaten Kendal merupakan pemasok nomor lima di Indonesia, saingannya yakni Kabupaten Demak dan Brebes,”ucapnya.
Sementara itu, Ketua Paguyuban Petani Bawang Merah Kabupaten Kendal, Samsudin mengaku sangat terbantu, dengan bantuan gedung atau bangsal bawang merah dari Direktorat Jenderal Holtikultura ini.
Dia berharap, ke depan bisa menampung hasil panen bawang merah yang hasilnya kurang bagus untuk disimpan terlebih dahulu. Karena kalau dipaksakan untuk dijual, tentu petani akan merugi.
“Kalau cool storage ini nantinya bisa berjalan dengan baik, kami akan mengusulkan tambahan cool storage untuk didirikan di tempat lain, agar memudahkan para petani yang lokasinya jauh dari Desa Krompakan, Kecamatan Gemuh ini,”ujarnya.(SPW)