SUKOHARJO, TERASMEDIA.ID – Berbagai cara dilakukan masyarakat dalam rangka menyambut Tahun Baru 1 Muharram 1447 Hijriyah atau 1 Sura Tahun Dal 1959.
Di Sukoharjo, Jawa Tengah, ratusan warga dan komunitas Pelestari Budaya Mataram, melakukan Grebeg Kirab Petilasan Keraton Pajang, Kamis sore (26/6/2025).
Kirab songsong dan pusoko tersebut diawali dari Petilasan Keraton Pajang atau Palenggahan, mengelilingi Kampung Makamhaji.
Rutenya dari Palenggahan menuju jalan Joko Tingkir – jalan Slamet Riyadi – underpass – Butulan – jalan Benowo dan finish di Palenggahan.
Susunan kirab diawali dari barisan penunggang kuda, disusul pejalan kaki membawa songsong, pusoko, beserta ubo rampenya, lalu barisan kereta kencana dan kereta kuda, serta barisan ratusan pesilat, reog, dan sebagainya.
Bupati Sukoharjo Etik Suryani beserta jajaran Forkopimda, hadir pada kegiatan tahunan tersebut.
Dalam sambutannya, Etik Suryani sangat mengapresiasi kerja keras panitia dan masyarakat yang sepenuh hati ikut melestarikan warisan budaya leluhur.
Semangat masyarakat diakui Etik sangat luar biasa, sebagai modal mendongkrak pariwisata di Sukoharjo.
“Ini merupakan aset untuk mengembangkan pariwisata di Sukoharjo menjadi destinasi wisata budaya,” ujar Etik.
Dalam kereta kencana, duduk Raden Bambang Sidaya, selaku Pengesuh Trah Kasultanan Pajang. Pengusaha property dan kuliner ini, merupakan motor penggerak kegiatan. Sehingga warisan budaya dari Sultan Hadiwijaya tetap dijaga dan dilestarikan.
“Grebeg Kirab Petilasan Keraton Pajang ini sebagai bentuk napak tilas atau mengenang perjuangan serta ajaran dari Eyang Sultan Hadiwijaya.
“Grebeg kirab tahun ini sangat istimewa, karena bertepatan dengan tahun Dal 1959. Sejarah Kerajaan Pajang sangat penting untuk generasi muda, agar selalu menghargai para leluhur,” jelas Raden Bambang.
Setelah kirab selesai, songsong atau payung agung diserahterimakan kepada juri kunci Palenggahan yaitu Bunda Slamet Rahayu.
Dengan khidmat dan hati-hati, songsong baru lalu dipasang. Sedang songsong yang lama disimpan.
“Pada pertengahan bulan Muharram besok, songsong lama akan kami larung ke laut kidul,” ujar Slamet Rahayu.
Petilasan Keraton Pajang ini era kepemimpinan Sultan Hadiwijaya atau Jaka Tingkir, yang tak bisa lepas dari sejarah Kasultanan Demak.(Hasna)