KENDAL, TERASMEDIA.ID- Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) KNPI Brangsong menggandeng DPK KNPI Kaliwungu Selatan menggelar diskusi bertajuk “Tata Kelola Tambang Antara Aturan, Kepentingan dan Masa Depan Warga” di Sekretariat DPK KNPI Brangsong, Rabu(02/07/2025).
Diskusi ini menguak berbagai sisi gelap pengelolaan tambang yang kerap kali merugikan masyarakat dan lingkungan.
Tiga narasumber dengan latar belakang aktivisme dan keilmuan hadir memantik diskusi.
.
Erwin, seorang aktivis tambang, memaparkan secara tajam tentang regulasi tambang yang seringkali dilanggar, baik di level lokal maupun nasional.
Sementara itu, Ahmad Faris Ahkam mengangkat persoalan kepentingan di balik izin tambang dan dampaknya terhadap warga.
Tak kalah penting, Khairul Umam, S.Pd, menyampaikan data dan realita dampak sosial serta kerusakan lingkungan akibat tambang liar dan tidak terkendali.
Ketua DPK KNPI Brangsong, Ahmad Samsul Anwar, menyampaikan bahwa diskusi ini merupakan bentuk kepedulian pemuda terhadap masa depan desa.
“Kegiatan ini kami selenggarakan sebagai bentuk tanggung jawab moral pemuda terhadap isu-isu krusial di daerah, khususnya terkait tambang. Kami ingin mengetahui lebih dalam bagaimana tata kelola tambang yang benar, berbasis pada aturan dan Amdal, agar pembangunan desa berjalan seiring dengan keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPK KNPI Kaliwungu Selatan, Farid Mutohar menegaskan bahwa pihaknya tidak bersikap anti terhadap tambang, namun mendorong adanya tambang yang beretika dan berpihak pada lingkungan.
“Kami bukan anti tambang. Tapi tambang harus punya etika lingkungan. Kalau ada tambang di suatu daerah, mestinya daerah itu sejahtera, bukan malah sengsara,” tegasnya.
Diskusi berlangsung hidup, disambut antusias oleh puluhan peserta dari berbagai unsur pemuda desa.
Sebagai tindak lanjut, Farid Mutohar menyatakan akan mengirimkan hasil diskusi ini kepada pihak-pihak terkait, termasuk pemerintah daerah, dinas lingkungan hidup, dan legislatif.
“Kami berharap, keberadaan tambang ke depan bisa benar-benar menjadi berkah—bagi masyarakat, pemerintah, dan bahkan para penambang itu sendiri. Bukan malah jadi sumber konflik dan kerusakan,” harapnya.
Acara ini bukan sekadar wacana, maka dari itu KNPI berharap hasil diskusi menjadi awal dari konsolidasi pemuda untuk lebih berani bersikap dan bertindak dalam mengawal isu-isu pertambangan di daerah.(SPW)