PURBALINGGA(TERASMEDIA.ID)-Seiring melandainya Pandemi Covid-19, Festival Film Purbalingga (FFP) akan kembali digelar selama sebulan penuh, mulai Sabtu 6 Agustus 2022 hingga Sabtu 3 September 2022 di wilayah Banyumas Raya.
Pelaksanaan festifal film ini, panitia penyelenggara tetap akan menerapkan protokol kesehatan, meski pandemi Covid-19 di sejumlah daerah sudah melandai termasuk di Purbalingga dan Banyumas Raya.
“Jika sebelumnya, karena pandemi Covid-19, selama dua tahun berturut-turut yakni FFP 2020 dan FFP 2021 digelar hanya sepekan, itu pun secara virtual dan hibrid, maka pada FFP tahun 2022 ini digelar sebulan penuh, secara tatap muka,” kata Direktur FFP Nanki Nirmanto, Selasa (02/08/2022).
Menurut Nanki Nirmanto, gelaran FFP ini untuk memberikan hiburan kepada masyarakat, sekaligus menyemarakkan HUT ke 77 Kemerdekaan RI. Sedangkan pembukaan FFP yang memasuki tahun ke-16 ini, rencananya akan diadakan di pelataran Monumen Tempat Lahir (MTL) Panglima Besar (Pangsar) Jenderal Soedirman Rembang, Purbalingga pada Sabtu malam, 6 Agustus 2022.
Turut mendukung gelaran FFP 2022, pada Minggu pagi hingga sore, 7 Agustus 2022, sejumlah pelukis Purbalingga akan mengikuti program Melukis Soedirman yaitu aksi melukis perjalanan perjuangan Jenderal Soedirman sekaligus sebagai “atraksi budaya” di MTL Pangsar Jenderal Soedirman di Desa Bodaskarangjati, Kecamatan Rembang Purbalingga.
Nanki Nirmanto menyatakan, pembukaan festival film ini mengawali program gelaran Layar Tanjleb selama tiga pekan ke lima Kabupaten Banyumas Raya, yaitu Purbalingga, Kebumen, Banjarnegara, Cilacap, dan Banyumas.
Sepekan terakhir akan berada di Bioskop Misbar, kompleks Taman Kota Purbalingga hingga malam penganugerahan. Saat dibuka pendaftaran program Layar Tanjleb, beberapa hari kemudian, kuota keikutsertaan program sudah terpenuhi.
“Sebagian besar lokasi berada di desa wisata sebagai wujud dukungan perfilman Banyumas Raya pada perkembangan destinasi wisata desa,” ujar Nanki Nirmanto.
Nanki Nirmanto, juga menyatakan perbedaan FFP tahun-tahun sebelumnya, program unggulan Layar Tanjleb tahun ini membutuhkan tempat untuk menggelar layar yang relatif luas dan lapangan sepakbola desa menjadi pilihan yang dirasa paling tepat.
Selain memberi kesempatan luas kepada warga desa menyaksikan film-film lokal dan nasional, ujar Nanki, juga memberi ruang bagi para pedagang kecil atau UMKM untuk menjajakan produknya.
Mengawali pemutaran film setiap titik Layar Tanjleb, akan ditampilkan kesenian tradisi khas masing-masing desa. Sehingga harapannya, film mampu menjadi lokomotif ekonomi kreatif di wilayah Banyumas Raya.
Pada program utama, lanjut Nanki Nirmanto, yaitu kompetisi pelajar setingkat SMA se-Banyumas Raya, secara kuantitas pada FFP tahun ini, sedikit menurun. Hal ini dimungkinkan selama pandemi, kegiatan ekstrakulikuler belum aktif. Namun secara kualitas, film-film yang dihasikan pelajar, baik fiksi maupun dokumenter kembali meningkat.
Direktur Program FFP Nur Muhammad Iskandar, mengatakan, tercatat 16 film pelajar Banyumas Raya yang didaftarkan dan jumlah masing-masing kabupaten bervariatif.
“Sebelum dinilai dewan juri, film-film tersebut sudah melalui proses kurasi. Dan menghasilkan 12 film hasil kurasi. 7 film fiksi pendek dan 5 film dokumenter pendek,” ungkapnya.
Sementara film non-kompetisi kiriman dari pembuat film pendek, dokumenter, dan animasi seluruh Indonesia, lanjut Iskandar, ada 39 film. “Menghasilkan 15 film lolos kurasi dan akan diputar di program-program FFP 2022,” terangnya.
Dijadwalkan, ujar Nur Muhammad Iskandar, selama berlangsungnya FFP 2022, akan ada program Jagongan Banyumasan. Yaitu temu pembuat film pelajar bagi para pembuat film lintas angkatan, lintas sekolah se-Banyumas Raya, program pemutaran film anak, dan focus on bagi pembuat film dari luar kota. Serta penghargaan Lintang Kemukus bagi seniman tradisi dan modern Banyumas Raya.
Festival Film Purbalingga ini diselenggarakan oleh Yayasan Gairah Sinema Muda (CLC Purbalingga), Jaringan Kerja Film Banyumas Raya (JKFB) didukung Kedung Film Kebumen, Singgasana Multimedia Cilacap, Art Film Banjarnegara, Bioskop Misbar Purbalingga, dan Pemerintah Kabupaten Purbalingga.(BR)