KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Dinas Perdagangan Koperasi(Disdagkop) UKM Kabupaten Kendal, bekerjasama dengan Disperindag Provinsi Jawa Tengah, PT Astra Argo Lestari dan PKK Kabupaten Kendal, menggelar acara “Operasi Pasar Minyak Goreng” di Balai Kelurahan Jetis, Rabu(09/03/2022).
Dalam Operasi Pasar Minyak Goreng ini, panitia menyediakan sekitar 500 kupon bagi masyarakat khususnya Kelurahan Jetis.
Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Kendal, Fery Nando Rad Bonay, mengatakan, 500 kupon yang dibagikan kepada masyarakat termasuk pedagang yang ada di Kelurahan Jetis, setiap keluarga hanya bisa mendapat dua kupon yang artinya setiap kupon hanya bisa di tukarkan dengan dua liter minyak goreng.
Jika setiap keluarga mendapat dua kupon, bearti mereka hanya mendapatkan empat liter minyak goreng.
“Khusus pedagang, mereka bisa menukarkan setiap kuponnya dua dos. Jika mendapat jatah dua kupon, bearti bisa menukarkan empat dus. Tentu panitia menghitungnya setiap satu liter dihargai dengan harga yang telah ditentukan,”kata Kepala Disdagkop UKM Kabupaten Kendal, Fery Nando Rad Bonay.
Menurut Fery, untuk harga bukan pedagang atau warga, per liternya sebesar Rp 14 ribu. Dan operasi pasar ini akan terus dilakukan bila mana masih terjadi kelangkaan di masyarakat.
“Hari ini operasi pasar minyak goreng dilakukan di tiga tempat, yakni Kendal, Cepiring dan Weleri,”ujar Fery.
Fery mengaku, untuk beberapa Minggu terakhir, untuk operasi pasar minyak goreng di pasar, sudah dua kali dilakukan. Namun untuk operasi pasar minyak goreng bagi warga, sudah beberapa kali.
Sohib(46) warga Kelurahan Jetis yang membawa enam kupon dari titipan tetangganya, mengaku senang dengan adanya operasi pasar minyak goreng yang dilakukan pihak Disdagkop UKM Kabupaten Kendal ini.
Pasalnya, untuk beberapa Minggu terakhir, di sejumlah tempat minyak goreng mengalami kelangkaan. Jika ada stok minyak goreng, harga sudah melambung tinggi.
“Beberapa hari terakhir, harga minyak goreng per liter sempat naik menjadi Rp 17 hingga Rp 20 ribu. Jika ada barang, barang langsung habis,”kata Sohib, yang sehari- hari berjualan di warung sate ini.
Sohib berharap, pemerintah harus terus melakukan operasi pasar minyak goreng, agar harga- harga makanan yang berkaitan minyak tidak naik.
“Kalau salah satu harga sembako naik, biasanya harga- harga kebutuhan lain juga naik, karena selalu berkaitan,”ucapnya.(Likwi)