KENDAL(TERASMEDIA.ID)-Sejumlah anggota DPRD Kabupaten Kendal, beberapa Camat dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah(OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kendal mendapat teror dari orang yang mengaku polisi berdinas di Polda Jawa Tengah berpangkat Kombes.

Orang yang mengaku berpangkat Kombes Gatot itu, selain menelpon, juga mengirim pesan lewat WhatsApp yang intinya meminta jatah tunjangan hari raya(THR).

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Kendal dari Fraksi PDI-P, Akhmat Suyuti, pada akhir acara penutupan rapat paripurna DPRD Kabupaten Kendal, di ruang rapat setempat, Rabu(20/04/2022) siang.

Akhmat Suyuti meminta, kepada masyarakat khususnya Kendal untuk berhati- hati dan waspada jika mendapat teror dari seseorang yang ujung- ujungnya meminta sesuatu, untuk tidak melayaninya.

“Tidak hanya para Camat dan Kepala OPD saja yang mendapat teror dari orang yang mengaku Kombes Gatot itu. Pak Ketua DPRD, Moh Makmun, saya sendiri dan Wakil Ketua DPRD Anurahim juga mendapat teror. Intinya, Kombes gadungan itu akan meminta THR,”kata Akhmat Suyuti.

Ketua DPRD Kabupaten Kendal Moh Makmun, membenarkan, memang ada beberapa anggota dewan yang mendapat pesan WhatsApp dan ditelpon oleh seseorang yang mengaku Kombes Gatot. Intinya, Kombes Gatot gadungan itu, memang meminta jatah uang THR.

“Pelaku minta uang dengan jumlah variatif. Ada yang dimintai Rp 500 ribu, Rp 1 juta, hingga Rp 2 juta. Saya juga dimintai uang Rp 1 juta, tapi tidak saya turuti,”kata Moh Makmun.

Sementara itu, usai rapat paripurna, Bupati Kendal Dico M Ganinduto, mengatakan, dia juga mendapat laporan dari sejumlah Kepala OPD dan Forkopimda yang intinya juga dimintai uang THR.

Orang yang meminta jatah THR itu, mengaku bertugas di Polda Jateng benama Gatot dengan pangkat Kombes.

“Memang ada laporan dari temen-temen terkait teror THR. Saya harus mensikapinya, karena sudah meneror anggota dewan dan para OPD, yang ujung-ujungnya hanya meminta uang THR,”kata Dico.

Dico mengimbau, kepada seluruh lapisan masyarakat Kendal, untuk selalu waspada dan jangan mudah percaya, apalagi sampai menuruti permintaan peneror itu.

“Terus terang, jika ada nomor hp yang tidak saya kenal atau nomor asing menelpon saya, tidak saya angkat atau tidak saya balas. Karena jangan- jangan terjadi hal serupa seperti yang dilakukan Kombes Gatot gadungan ini,”ujar Dico.(Likwi)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini