BLORA(TERASMEDIA.ID)- Jalan sepanjang 30 meter dengan kedalaman enam meter di perumahan Mlangsen Kecamatan Blora Kabupaten Blora, longsor setelah tergerus air hujan, Selasa(27/04/2022).

Salah satu warga Ony Metlusiana(37) mengatakan, longsor terjadi pada Selasa 26 April malam. Sebelum kejadian, sempat terdengar suara gemuruh yang cukup keras.

“Kejadian malam habis sholat tarawih sekitar pukul 20.00 WIB. Longsor terjadi bertahap, dan tadi malam itu yang paling besar,” kata Ony.

Ony mengira, bahwa suara keras itu pohon tumbang, tapi ternyata pagar rumah depan longsor.

Selain memutuskan jalan, sebanyak tiga rumah warga juga terancam longsor. Untuk sementara, warga diminta mengungsi agar tidak menimbulkan korban jiwa.

“Ada tiga rumah yang bagian depannya sudah longsor. Yang rumah milik Pak Maryanto sudah kosong karena sudah ditinggal mengungsi. Ini saya juga mau mengungsi karena takut longsor bertambah luas, apalagi curah hujan juga masih tinggi,” ujar Ony.

Sementara itu, Kasi Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Blora, Meita Nurul meminta warga yang rumahnya terdampak untuk segera mengungsi. Sebab, dikhawatirkan longsor semakin meluas mengingat intensitas hujan yang masih tinggi.

“Jadi kalau tidak mengungsi berbahaya. Karena empat hari belakangan hujan turun terus. Dikhawatirkan akan semakin meluas karena jalan yang longsor ini berada di atas sungai,” terangnya.

Meita akan segera melakukan koordinasi dengan dinas terkait untuk penanganan lebih lanjut.

“Kalau penanganan secara fisik bukan kewenangan kami. Kalau kami diminta bantuan bisa, jadi penanganan kolaborasi. Makanya kami datang dengan Dinas PUPR dan Perumahan Rakyat untuk mengecek bagaimana penanganannya,” ucapnya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumaham Rakyat (PUPR) Samgautama mengungkapkan, untuk penanganan sementara akan dilakukan pengalihan aliran sungai dari lokasi longsoran.

“Jadi untuk penanganan sementara nanti kami akan alihkan aliran sungai agar tidak langsung membawa longsoran tanah. Nanti kami berikan terpal terlebih dahulu agar tanah tidak terkena aliran air,” ucapnya.

Pihaknya juga akan melakukan koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juwana terkait penanganan permanen kedepannya.

“Kita juga akan koordinasikan dengan BBWS Pemali Juwana untuk penangannya, apakah ada anggarannya atau tidak. Apakah nanti BPBD ada anggaran juga,” tandasnya.(MGN-11)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini