Rahmad Handoyo anggota DPR RI Komisi IX sedang sosialisasi pencegahan stunting.(Foto:TM/ Hasna)

KLATEN(TERASMEDIA.ID)– Sosialisasi Promosi dan KIE Program Percepatan Penurunan Stunting Bersama Mitra Kerja kembali dilaksanakan oleh BKKBN Jawa Tengah dan anggota Komisi IX DPR RI.

Kali ini sasarannya warga Desa Ngawonggo (dan sekitarnya), Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah, Minggu (29/10/2023).
Hadir sebagai narasumber, Rahmad Handoyo anggota DPR RI Komisi IX, Perwakilan dari BKKBN Jateng, Suwarno, Kepala Dissos P3AKB Klaten, Much Nasir.

Di hadapan peserta sosialisasi, Rahmad Handoyo kembali menegaskan akan arti pentingnya menjalani pola hidup sehat sejak dini.

Untuk keluarga yang masih mempunyai bayi, pemberian asupan gizi dan nutrisi harus diperhatikan betul. Apabila pengasuhan anak dititipkan kepada pembantu atau nenek, harus diberi penjelasan agar tidak sembarang memberi makanan kepada anak.

“Anak jangan dimanja dengan memberikan semua makanan dan minuman yang diinginkan. Karena jaman sekarang, minuman itu beraneka ragam, ada yang memakai bahan kimia, pengawet maupun kandungan gula yang tinggi. Harus hati-hati,” ujar Rahmad Handoyo, politisi dari Dapil V (Sukoharjo, Solo, Boyolali, Klaten) tersebut.


Anak beresiko stunting, tambah Rahmad Handoyo dari fraksi PDIP tersebut, bisa terjadi karena disebabkan pola asuh bayi yang salah. Sehingga selama 1000 hari pertama kehidupan (HPK), pola asuh harus ketat, tidak boleh ujicoba.

Narasumber dari BKKBN Jateng, Suwarno menambahkan, calon pengantin pria saat akan melangsungkan pernikahan, sebaiknya berhenti merokok. Mengapa harus berhenti merokok, karena akan mempengaruhi kualitas sperma.

“Bila tidak merokok dan kondisi tubuhnya sehat, kualitas sperma juga pasti akan sehat. Sehingga saat membuahi, diharapkan menjadi bayi yang sehat,” jelas Suwarno.

Merokok, tambah Suwarno, bisa menyebabkan kualitas sperma menurun. Ibarat orang berlari, sperma ini jalannya lambat karena kecapekan dan akhirnya mati sebelum berhasil membuahi.

“Kalau tidak menjadi bayi sih, alhamdulilah. Tetapi kalau kualitas sperma buruk lalu berhasil membuahi, dikhawatirkan bayinya kurang sehat saat berada dalam kandungan,” ucap Suwarno.

Menjadi pasangan suami istri, siap nikah siap hamil, harus ada kerja sama yang baik antar suami istri. Tidak hanya calon istrinya saja yang harus sehat, namun calon suami juga harus sehat, begitu kata Suwarno.

Kapan mulai memeriksakan kesehatannya? Suwarno berharap, semua calon pengantin yang berasal dari Kecamatan Ceper, Klaten, harus memeriksakan diri tiga bulan sebelum hari H pernikahan.

Yang diperiksa antara lain lingkar lengan atas (lila), hemoglobin, berat badan, tinggi badan, dan lain-lain.

Much Nasir dari Dissos P3AKB Klaten, menekankan empat hal yang harus diperhatikan oleh semua masyarakat.

Para calon pengantin harus memeriksakan kesehatannya, ibu hamil harus cukup asupan gizi dan nutrisinya, harus rutin cek kesehatan, tidak boleh stress, tidak boleh anemia. Para orangtua yang mempunyai bayi bawah dua tahun, harus memberikan susu eksklusif selama enam bulan dan terus memberi ASI dengan makanan tambahan sampai usia dua tahun.

“Setelah melahirkan, harus ikut program inisiasi menyusui dini dengan memberikan ASI yang keluar pertama kali, yang warnanya agak keruh kecoklatan, itu jangan dibuang karena banyak mengandung kolustrum. Harus diberikan kepada bayinya, karena itu sangat bagus untuk antibody,” kata Much Nasir.

Setelah itu, harus mengatur jarak kehamilan setidaknya tiga tahun, dengan mengikuti program KB.

“Semoga kegiatan sosialisasi ini bermanfaat bagi kita semua. Sehingga bonus demografi yang akan datang pada tahun 2045, Indonesia mempunyai generasi muda yang cerdas dan sehat,” harap Much Nasir.

Camat Ceper, Seniwati yang mengingatkan kepada warganya bahwa masih ada desa yang stuntingnya banyak yaitu di Desa Kujon.

“Kami telah mengupayakan untuk melakukan penurunan. Alhamdulillah berhasil, namun tetap kami upayakan lanjutan. Sedang di Desa Ngawonggo ini masih ada 22 anak beresiko stunting,” jelas Seniwati.

Kades Ngawonggo, Noor Hafid Kalamullah sangat berterimakasih kepada Rahmad Handoyo beserta BKKBN Jateng serta narasumber lain, yang telah membekali warganya dengan ilmu cara mencegah stunting sekaligus menjalankan pola hidup sehat.

Dalam kesempatan tersebut, panitia menyediakan doorprize menarik yaitu voucher belanja, kompor gas, sepeda gunung, dan lain-lain.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini