Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati foto bersama dengan warga.(Foto:TM/ Dul)

SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberikan bantuan pembuatan sumur air bersih kepada enam desa di Kecamatan Sumberlawang yang terdampak kekeringan, Sabtu(28/10/2023).

Enam desa tersebut yakni Desa Pagak, Desa Kacangan, Desa Cepoko, Desa Ngargotirto, Desa Ngargosari dan Desa Tlogotirto.
Sebelumnya, bupati bersama CSR ini, telah memberikan bantuan pembuatan sumur air bersih di Kecamatan Gesi dan Mondokan sebanyak 9 titik pada (26/09/2023) lalu.

Saat ini, bupati meresmikan 21 titik yang dibagi menjadi dua sesi yakni pertama di wilayah Kecamatan Sumberlawang 12 titik pada Jumat (27/10/ 2023) dan kedua 9 titik di wilayah Kecamatan Jenar, Tangen, Gesi dan Mondokan pada Sabtu (28/10/2023).

“Bantuan sumur air bersih ini, kami berikan kepada desa yang terdampak kekeringan,”kata bupati.

Menurut bupati, sumber pendanaan dalam pembuatan sumur air bersih ini, berasal dari donatur dana CSR diantaranya PDAM Tirto Negoro Sragen (3 sumur), PT. Aroma Sukowati Sragen (3 sumur), Baznas Sragen (6 sumur), Muhammadiyah (3 sumur), DPC PDIP Sragen (1 sumur), PT Bank Djoko Tingkir (1 sumur), PT. Bank BKK Karangmalang (1 sumur), Alumni SMA Negeri 1 Sragen (1 sumur), RIDATI (1 sumur), dan KBIHU Yasin Gemolong Sragen (1 sumur).

Bupati juga menyatakan pembangunan sumur air bersih membutuhkan dana yang tidak sedikit. Namun Pembangunan tersebut dipandang lebih efisien dan hemat juga dapat dikelola oleh masyarakat.

“Alhamdullilah pembangunan sumur ini tidak mengambil dana dari pemerintah. Satu sumur ini membutuhkan biaya Rp 25 juta. Warga Sragen sangat luar biasa dengan semangat gotong royong serentak membantu,”ujarnya.

Bupati meminta masyarakat menjaga perawatan sumur agar bisa dinikmati lebih lama. Tidak lupa warga diimbau dapat melakukan penghijauan saat musim penghujan tiba dengan menanam pohon yang disesuaikan dengan karakter wilayah masing-masing seperti pohon sengon atau pun pohon gayam.

“Saya ingin masyarakat nantinya memanfaatkan air hujan. Itu akan terasa di saat musim kemarau. Panas yang sedemikian lama ini menyadarkan kita betapa pentingnya air dalam kehidupan kita. Dengan menanam pohon di sekitar sumur dapat menyimpan air dan menjaga lingkungan kita,”pintanya.

Direktur Utama PDAM Tirtonegoro Sragen, Hanindyo Heru Prayitno mengatakan pembuatan sumur di wilayah Kecamatan Sumberlawang tersebar di enam desa, enam kelurahan, dan 12 RT.

Menurutnya, PDAM Tirtonegoro mempunyai tugas sebagai tim teknik pengeboran sumur yang memiliki peralatan pengeboran sumur serta fasilitas lainnya seperti pompa, jaringan, pipa dan toren air (tandon air).

“Dari 12 titik yang akan diresmikan ini, ada satu yakni Kelurahan Dawung masih diusahakan untuk mendapatkan air. Sudah berpindah tiga titik, dan di titik ketiga ini semoga bisa mendapatkan air bersih yang debitnya layak untuk dimanfaatkan oleh masyarkat sekitar,”kata Hanindyo Heru Prayitno .

Menurut Heru, dari tahap awal pembangunan sumur air bersih yang direncanakan 25 titik sumur berkat bantuan para donatur berkembang menjadi 30 titik sumur, walaupun di beberapa titik masih terus diupayakan penyelesaian pengeboran.

“Semoga apa yang sudah dibantu oleh para donatur memberikan manfaat kepada masyarakat yang terdampak kekeringan sampai tahun-tahun ke depan dan mengurangi dropping air yang sampai saat ini telah mencapai kurang lebih 1.800 tangki air, sehingga dropping air itu hanya membantu sesaat dan akan habis 1-2 hari kemudian,”jelas Heru.

Dikatakan, ke depan seluruh pengelolaan air bersih mulai dari perawatan fasilitas yang ada seperti pompa, listrik, jaringan dan toren akan diserahkan kepada Pokmas melalui kepala desa/RT yang dikoordinir oleh Camat setempat sehingga pemanfaatannya bisa jangka panjang.(Dul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini