SEMARANG(TERASMEDIA.ID)-Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Walisongo mengadakan pelatihan metodologi penelitian bagi 27 tenaga fungsional yang berasal dari berbagai Fakultas dan Unit di lingkungan UIN Walisongo Semarang, di Hotel Aston Inn Semarang,Rabu(22/06/2022).

Peserta pelatihan merupakan tenaga fungsional yang terpilih dengan ketentuan telah mengirimkan proposal penelitian.

Tujuan dari kegiatan ini, untuk memberikan penguatan metodologi penelitian kepada tenaga fungsional yang selanjutnya diharapkan mampu berkontribusi dalam hal tri dharma perguruan tinggi.

Sekretaris LP2M UIN Walisongo, Dr H. Mokh Sya’roni M.Ag menegaskan bahwa tenaga fungsional perlu memiliki kompetensi bidang penelitian dan aktif untuk menghasilkan karya ilmiah.

“LP2M memiliki tugas untuk mengawal tri dharma perguruan tinggi dan memastikan semua pihak, baik dosen maupun tenaga fungsional bisa terlibat aktif dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian,” kata Sya’roni.

Tenaga fungsional dibekali ketrampilan khusus dalam penyusunan proposal penelitian dan metodologi agar menghasilkan karya ilmiah yang dapat mensupport kenaikan jenjang karier.

“Visi misi UIN Walisongo untuk menjadi universitas berbasis riset di tahun 2038. Salah satu upaya yang dilakukan oleh LP2M adalah menerapkan penelitian di semua aspek tri dharma termasuk bagi tenaga fungsional. Harapannya dalam bidang penelitian tenaga fungsional dapat ikut berkontribusi dan terlibat dalam mewujudkan visi dan misi kampus,”papar Sya’roni.

Pelatihan diawali dengan penyampaian materi oleh Wakil Rektor 1 UIN Walisongo, Prof HM Mukhsin Jamil MAg terkait tentang penyusunan proposal mulai dari penyusunan latar belakang hingga penentuan metodologi penelitian.

Kepala Pusat Penelitian dan Penerbitan Dr Hamdan Hadi Kusuma MSc menyampaikan materi terkait arah kebijakan penelitian di lingkungan UIN Walisongo Semarang serta terkait pembahasan metodologi penelitian kuantitatif.

Hamdan dalam pemaparannya banyak memberikan motivasi kepada peserta pelatihan untuk selalu membiasakan membaca karena dengan terbiasa membaca akan memunculkan banyak ide penelitian yang bisa dilakukan.

Joko Tri Haryanto dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) juga ikut mengisi penguatan penyusunan proposal bidang sosial agar dapat diterima dan dibiayai oleh lembaga-lembaga pemberi donor riset.

Joko dalam pemaparannya menjelaskan alur dan tahapan penulisan proposal serta isu- isu terkait penelitian dalam bidang sosial.(Han)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini