Kondisi tiga rumah milik ketiga warga yang nyaris roboh.(FOTO:TM/ WR)

BANYUMAS(TERASMEDIA.ID)-Tiga rumah milik warga Rt 03/Rw 03, Desa Karangrau Kecamatan Banyumas, Kabupaten Banyumas terancam roboh, dampak penambangan yang dilakukan oleh oknum berinisial HS.

Tiga rumah yang terncam roboh itu yakni milik Shobirin, Ngaisah dan Karmi. Ketiga orang tersebut terpaksa mengungsi ke tempat lain, karena takut rumahnya roboh, terlebih saat ini hujan dengan intensitas tinggi hampir mengguyur wilayah Banyumas setiap hari.

Pengamat lingkungan yang juga Pembina Forum Relawan Lintas Organisasi(Fortasi) Kabupaten Banyumas, Eddy Wahono, mengatakan, penambangan yang dilakukan oleh HS ini sejak tahun 2021, meski sekarang intensitasnya sudah berkurang.
Namun yang dilakukan oleh HS, tidak mengindahkan kaidah hukum dan teknis sehingga mengancam keselamatan bangunan yang berada di dekatnya.

“Pada saat dimulainya penambangan warga sudah menolak, namun tetap dilaksanakan dengan alasan sudah mendapatkan izin dari desa,”kata Eddy Wahono.

Menurut Eddy Wahono, sudah beberapa kali dilakukan mediasi, yang terakhir pada bulan September 2022 yang difasilitasi oleh Camat Banyumas.

Pada mediasi yang terakhir ini, dihadiri oleh unsur Dinas ESDM Slamet Selatan, UPT DPU Kab. Banyumas, DLH Kabupaten Banyumas, BPBD Kabupaten Banyumas, Kapolsek Banyumas, Danramil Banyumas, Kasi Trantib Kecamatan Banyumas, Kepala Desa Karangrau,Ketua BPD desa Karangrau, Ketua Rt.03 Rw.03 desa Karangrau, penambang ilegal sekaligus pemilik tanah yang diwakili Harmoko, dan anggota Polsek Bojongsari Polres Purbalingga.

“Saat mediasi, sudah ada kesepakatan bahwa pihak penambang akan membuatkan talud penahan sesuai dengan gambar serta rekomendasi teknis dari Uptd PU wilayah Banyumas dan seluruh biaya ditanggung oleh pihak penambang. Namun pada kenyataannya, talud penahan yang dibuat tidak seperti yang diharapkan, karena tidak sesuai spek dan teknis,”papar Eddy Wahono.

Eddy Wahono mengaku sangat prihatin dan menyesalkan karena dari pihak penambang mengingkari janjinya. Terlebih, kondisi tiga rumah saat ini sudah sangat kritis, mengingat sekarang hampir turun hujan setiap hari.

“Selain itu, dampak adanya penambangan ini, akses jalan desa mengalami kerusakan parah akibat dilalui oleh Dump Truck yang mengangkut hasil tambang beberapa waktu lalu,”pungkasnya.(WR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini