SRAGEN(TERASMEDIA.ID)-Seluas 1.203 hektare lahan sawah di 22 Desa di Kabupaten Sragen terendam banjir akibat luapan Sungai Bengawan Solo, Jumat (03/03/2023).
Selain itu, sebanyak 11.185 jiwa juga terdampak banjir. Bahkan di Desa Tangkil Sragen Kota dan Desa Kecik, Kecamatan Tanon, ribuan warga terpaksa mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Di Desa Tangkil, Kecamatan Sragen, Kabupaten Sragen, sawah milik petani terendam banjir sejak Rabu 1 Maret 2023 malam.
Padi yang harusnya sudah dipanen dan dijual kini terendam luapan air Bengawan Solo.
Salah satu petani bernama Hasan (39) warga Dukuh Tugu, Desa Tangkil mengaku sawah miliknya seluas 1.800 meter persegi terendam banjir, padahal padi-padi miliknya sudah dipanen dan tinggal digiling.
“Ini padinya sudah saya panen dan saya tumpuk di pinggir sawah. Panennya hari Selasa sore, terus saya tinggal terus kehujanan dan kebanjiran,” kata Hasan.
Hasan mengaku, sawahnya bisa menghasilkan padi sekitar 1,5 ton. Ia pun pasrah dengan kondisi padi-padi yang terendam air banjir itu.
“Ya mempengaruhi kualitas, bisa diolah tapi kualitas jelek, remuk kalau nggak patah-patah. Ya nanti tetap saya jual. Kalau nggak laku, saya konsumsi sendiri,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Sragen Agus Cahyono mengatakan ada sekitar 1.203 hektare sawah yang terendam banjir, tersebar di delapan kecamatan.
Meliputi Kecamatan Masaran, Plupuh, Sidoharjo, Tanon, Gesi, Sukodono, Sambung Macan dan Jenar.( Sus )