SEMARANG(TERASMEDIA.ID)– Puluhan santri Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo Jawa Timur yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Tengah tergabung dalam Sanggar Seni Kalimosodo, menggelar “Tahlil Budaya #3” di Mangunharjo, Tembalang, Kota Semarang, Minggu (09/04/2023) malam.

Kegiatan bertajuk “Santri Tilik Desa” itu merupakan bentuk kepedulian santri dalam turut serta membangun peradaban desa. Acara dimulai dari diskusi seni dan budaya, dialog kepemudaan, pentas seni hingga tahlil dan doa bersama.

Ketua Sanggar Seni Kalimosodo, Muhammad Nu’man menuturkan bahwa kegiatan Tahlil Budaya dilaksanakan tiap tahun, saat santri libur bulan Ramadan dan pulang ke kampung halaman.

“Kami santri yang berasal dari Jawa Tengah bergabung di sanggar seni Kalimosodo. Tiap tahun saat libur Ramadan kami menggelar Tahlil Budaya, dan ini sudah tahun ke tiga,” ujar Muhammad Nu’man.

Menurut Nu’man, Tahlil Budaya adalah wahana silaturahmi santri dengan masyarakat. Diantaranya untuk turut serta memberikan gagasan-gagasan kreatif dalam membangun peradaban desa.
“Kami belajar sekaligus memberikan ide-ide agar ada kesadaran-kesadaran dari warga terutama pemuda untuk cinta terhadap desanya,”ujar Nu’man.

Nu’man menambahkan, kali ini pihaknya bekerja bareng dengan warga dan karang taruna Kelurahan Mangunharjo, Tembalang.

“Di sesi dialog kami mengundang Mas Yoga menjadi narasumber. Beliau aktivis pemuda yang pernah mendapat penghargaan tingkat nasional. Selain dialog juga ada pentas seni dari Kalimosodo sendiri, Teater Asa UIN Walisongo dan warga yang hadir,” tuturnya.

Penasehat Sanggar Seni Kalimosodo, Solihin mengutarakan bahwa santri Salafiyah Syafiiyah Situbondo hanya satu kali libur dalam satu tahun, yakni bulan Ramadan. Biasanya, santri itu pulang kampung dan memanfaatkan liburan dengan kegiatan-kegiatan kemasyarakatan.

“Iya, ada santri kerja nyata(SKN) mereka belajar mengabdi secara langsung di masyarakat selama 10 hari. Habis itu, yang suka seni budaya menggelar Tahlil Budaya. Ini yang berasal dari Jawa Tengah, kalau untuk santri daerah lain juga punya kegiatan yang serupa,” kata Solihin.

Solihin berharap, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan santri dapat bermanfaat untuk masyarakat.

“Karena nanti setelah lebaran, santri akan kembali ke Ponpes. Kalau mau silaturahmi berkegiatan ya menunggu Ramadan,” tandasnya.(Dul)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini