Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama sedang melihat anggotanya melepas peluru dari pistol.(FOTO:TM/ Humas)

SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama membuka latihan menembak bagi ratusan personel Polres Sragen.

Latihan menembak diprakarsai Bagian Sumberdaya Manusia (Bag SDM) Polres Sragen, mulai Senin, 5 Juni 2023, hingga 9 Juni 2023, bertempat di Lapangan Tembak Bhayangkara Polres Sragen, masuk Dukuh Kedungsengon, Desa Mojokerto Kecamatan Kedawung, Sragen.

Hadir pula dalam kegiatan pembukaan pelatihan menembak diantaranya, Manager PTPN 9 Sambirejo, Wakapolres serta PJU Polres Sragen serta panitia pelaksanaan pelatihan menembak.

Kapolres menjelaskan bahwa pelatihan kemampuan menembak ini dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. Selain itu, latihan peningkatan kemampuan menembak ini untuk menjaga kemampuan perorangan para personel, baik bagi personel yang dalam tugas kesehariannya dibekali senjata api ataupun yang tidak dibekali senjata api.

“Menembak adalah salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh salah satu anggota Polri. Sehingga kami mengajak untuk berlatih menembak bagi personel yang memang diperbolehkan membawa senjata api, maupun personel lainnya yang tidak dibekali senjata api dalam penugasannya,”kata Kapolres.

Menurut Kapolres, tujuan menembak ini tidak hanya sekedar untuk meletuskan tembakannya saja, sehingga dapat membahayakan orang lain. Tetapi hakekat menembak itu tentunya sangat baik.

“Ada dua hal dari esensi menembak, yang pertama bagi personel yang dibekali dengan senjata api, dalam melakukan tindakan tegas terukurnya, maka kemapuan menembak seratus persen harus dimiliki, supaya saat harus memutuskan menggunakan senjata api sesuai dengan aturan, dapat terlaksana dengan baik, tidak salah menembak dan menembak bukan untuk membunuh tapi untuk melumpuhkan,“ tandas Kapolres.

Kapolres juga mengatakan, untuk dibekali senjata api dan bisa menembak itu pula, personel harus disertai dengan berbagai persyaratan, seperti pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan psycologi terhadap pembawa senjata api, sampai dengan latihan kemampuan menembaknya.

“Pembawa senjata api saat memutuskan untuk menembak, harus mematuhi nilai-nilai bahwa menembak bukan untuk membunuh tapi untuk melumpuhkan. Personel-personel yang membawa senjata api, yang telah dilatih menggunakan senjata api, adalah orang-orang yang tepat berada di belakang tembakan,”ujar Kapolres.

Kepolres menegaskan, bahwa dibalik adanya latihan tersebut, dimaksudkan agar personel yang telah dilatih menembak memahami nilai-nilai kedisiplinan, tanggungjawab, fokus, ketelitian, kecermatan, presisi, dan benar-benar menjadi atensi dari institusi Polri.

“Selama berada di arena menembak, kita akan dihujani dengan doktrin disiplin, dari instruktur berpangkat apapun. Sehingga dibalik makna latihan menembak, kita memahami nilai-nilai kedisiplinan, tanggung jawab, fokus, ketelitian, kecermatan, presisi, benar-benar menjadi atensi dari institusi Polri,“ pungkas Kapolres.(Soes)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini