Sejumlah Kiai dan Guru Ngaji foto bersama.(FotoTM/Dul)

SOLO(TERASMEDIA.ID)—Tak kurang dari 500 kiai dan guru ngaji yang tergabung dalam Relawan Jaringan Ganjar Nusantara (Jaga-NU) di wilayah Karasidenan Soloraya merapatkan barisan. Mereka mulai mengatur strategi pemenangan untuk pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) nomor urut 03.

Acara dikemas dalam kegiatan jamaah Ngaji Bareng Ulama dan Kiai di Hotel Pondok Indah, Boyolali.

Ratusan guru ngaji dan ulama itu berasal dari Kota Surakarta, Kabupaten Karanganyar, Sragen, Wonogiri, Sukoharjo, Klaten, dan Boyolali.

Ketua Jaga-NU Jateng, KH Athoillah Al-Asy’ari, menyampaikan jejaring kiai dan guru ngaji sangat penting untuk mendongkrak suara dan kemenangan paslon Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.

“Melalui relawan Jaga-NU dan kegiatan ngaji ini, merupakan bentuk ikhtiyar menangkal kecurangan. Selain itu memohon kepada Allah agar jalan kemenangan Paslon nomor urut 03 dimudahkan,” kata kiai yang akrab disapa Gus Atok Al-Asy’ari ini, Kamis(08/02/2024).

Hal senada disampaikan KH. Akhmad Charir, SH, Pengasuh Ponpes Dawar Albaaba Boyolali. Ia mengingatkan pentingnya memahami kebutuhan pemimpin Indonesia saat ini. Yakni untuk memilih pemimpin harus memiliki rekam jejak yang baik.

Sebab rekam jejak itu bisa untuk cerminan kepemimpinan yang akan datang. Selain itu ia menggambarkan selama 10 tahun terakhir.

“Saat ini satu-satunya calon pemimpin yang peduli pada dunia pesantren hanya Ganjar-Mahfud MD,” tuturnya.

KH Imaduddin Utsman Al Bantani menyampaikan pentingnya melihat DNA calon pemimpin. Salah satunya harus melihat silsilah yang mengalir pada pemimpin yang dipilih.

“Saat ini, hanya paslon Ganjar-Mahfud MD yang sudah tidak diragukan DNA ke NUan nya. Baik calon maupun wakilnya adalah orang NU,” tegasnya. (Dul )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini