Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto saat berada di depan Asrama Haji Donohudan(AHD) Boyolali.(FOTO:TM/NN)

BOYOLALI(TERASMEDIA.ID)-Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Luthfi dan Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto bergerak cepat menuju ke Asrama Haji Donohudan(AHD) Boyolali, untuk memastikan kesiapan tempat bagi pasien Covid- 19 dari Kudus.

Di hadapan sejumlah awak media, Kapolda menjelaskan bahwa sebanyak 1280 pasien Covid OTG dari Kudus akan diisolasi di AHD secara bertahap.

Tahap awal sudah masuk 69 OTG pada Minggu (6/7/2021) malam dan Senin siang masuk lagi sebanyak 23 OTG, jadi total 92 orang.

Kapasitas bed di AHD sebanyak 800 unit dan yang sudah siap 670 unit.

”Apabila tempat sini kurang, pemerintah menyediakan tiga tempat di Semarang yaitu Islamic Center, Diklat Srondol dan Rumah Dinas Walikota Semarang yang ketiganya mampu menampung 650 orang. Jadi warga Kudus yang terpapar tidak perlu resah atau khawatir. Di asrama haji tempatnya layak dan sudah siap untuk isolasi,” jelas Kapolda.

Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Rudianto menambahkan, pihaknya mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meniadakan kegiatan yang menimbulkan keramaian atau kerumunan.

”Untuk hajatan, tidak perlu menghadirkan orang banyak,tidak perlu pesta besar-besaran,” imbau Kapolda.

Selama Kudus masih darurat Covid-19, lanjut Kapolda,TNI – Polri telah melakukan berbagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.

Di antaranya penyemprotan disinfektan dengan enam mobil watercanon Brimob selama tiga kali sehari di ruang-ruang publik.

Juga upaya preventif dan preemtive untuk mengajak kesadaran masyarakat agar menjalankan prokes.

Kapolda dan Pangdam juga telah mengirim Kesdam maupun Dokkes Polri untuk percepatan tracking serta membantu pemulasaran jenazah Covid-19.

Petugas TNI-Polri sebanyak 5 SSK juga dikirim untuk mengawasi desa-desa yang zona merah maupun hitam, agar pergerakan keluar masuk warga bisa terpantau.

Ditambah pengetatan pelaksanaan PPKM Mikro sebagai deteksi dini dengan mematuhi 3T dan 5M.

”Hal ini sekaligus sebagai basis big data untuk mengurai mana yang terpapar dan mana yang harus isolasi,” papar Kapolda.

Di hari pertama,TNI – Polri juga mendirikan dapur umum untuk semua anggota yang jaga. Sedangkan untuk pasien Covid-19 logistiknya dari pihak katering. (NN)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini