BANJARNEGARA(TERASMEDIA.ID)– Atas nama Pemerintah Kabupaten Banjarnegara, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Barijadi Djumpaedo, memimpin tarawih keliling (tarling) ke-9 di Masjid Madinatul Istiqlal Desa Panggisari Kecamatan Mandiraja, Kamis (28/03/2024).

Acara tarling diawali dengan buka bersama, salat Maghrib dan tarawih, bersama rombongan dari jajaran, Forkopimda, Forkopimcam dan masyarakat setempat.

Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Mandiraja Sunaryo yang juga pengelola masjid Madinatul Istiqlal mengatakan, tarawih keliling menjadi sarana silaturahmi Pemerintah Kabupaten Banjarnegara dengan masyarakat, khususnya masyarakat Desa Panggisari dan bertujuan untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Sunaryo juga menyampaikan, Masjid Madinatul Istiqlal yang didirikan pada tahun 1918 hingga 1919 sebagai monumen sejarah para pejuang kemerdekaan pada jaman perang melawan belanda.

Menurutnya lokasi masjid tersebut dahulu dijadikan lokasi perjuangan dalam menghambat masuknya pasukan belanda menuju Mandiraja.

“Masjid ini didirikan di atas tanah wakaf para pejuang dan awalnya didirikan secara swadaya. Kami berharap ada dukungan dari pemerintah daerah untuk pengembangan masjid,karena masjid ini memiliki sejarah dalam pembangunannya,” kata Sunaryo.

Menanggapi hal tersebut, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia Barijadi Djumpaedo, akan menyampaikan harapan pengurus masjid Madinatul Istiqlal kepada Pemkab Banjarnegara agar ada pengambangan lanjutan masjid tersebut.
“Masjid ini mempunyai sejarah, jadi nanti akan kami sampaikan aspirasi dari pengelola masjid agar bisa ditindaklanjuti,” kata Bariadi.

Bariadi mengatakan, saat ini pemerintah daerah sedang dihadapkan dengan berbagai permasalahan, diantanya masalah kemiskinan, pengangguran dan juga masalah kesehatan seperti stunting.

Bariadi mengutarakan, jika permasalahan tersebut bisa diselesaikan dengan mendorong anak-anak agar tidak putus sekolah. Ia berharap dukungan masyarakat untuk membantu mengatasi masalah tersebut secara masif.

“Kami minta kepada Bapak dan Ibu sekalian agar anak-anak tidak putus sekolah, karena itu menjadi awal munculnya potensi kemiskinan dan masalah kesehatan terutama stunting yang menjadi permasalahan nasional. Jika pendidikan anak-anak kita baik dan memiliki sumber daya yang baik maka akan terhindar dari kemiskinan dan tentunya memiliki pengetahuan yang baik tentang kesehatan,”papar Bariadi.

Bariadi juga berharap peran orang tua dalam mendidik anak-anak tidak hanya di bidang pendidikan formal saja namun juga menyentuh pendidikan agama.

Menurutnya Pendidikan akan menjadi fondamen dan mampu merubah akhlak anak sekaligus merubah anak menjadi disiplin dan tidak cepat putus asa.

“Jadi intinya sekolah jalan, pendidikan agama juga jalan agar seimbang,” ucap Bariadi.

Melalui pendidikan yang baik, lanjut Bariadi diharapkan Banjarnegara bisa bangkit dan sejahtera dan menjadi Banjarnegara yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghofur, yaitu sebuah negeri dimana di negeri tersebut terdapat kebaikan alam dan kebaikan perilaku penduduknya.

Pada kesempatan tersebut juga diserahkan bantuan dari Baznas Banjarnegara yang diserahkan oleh Kepala Bagian Kesra Setda Banjarnegara, Sri Handono kepada takmir masjid setempat.(BR)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini