SUKOHARJO(TERASMEDIA.ID)– Bank Jateng Cabang Sukoharjo lewat program Corporate Social Responbility (CSR) memberi bantuan sumur dalam kepada Gapoktan Tani Makmur Desa Bulakan, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis(24/7/2024).

Peresmian sumur dalam program CSR Bank Jateng, diresmikan oleh Bupati Sukoharjo Etik Suryani, di areal persawahan sebelah barat SMPN 5 Sukoharjo.

Ada tiga bantuan sumur dalam untuk Desa Bulakan. Namun baru satu sumur yang sudah berfungsi, sedang dua sumur dalam lainnya masih dalam proses pengerjaan. Satu sumur nilai anggarannya Rp120 juta.

“Dengan adanya bantuan sumur dalam dari Bank Jateng ini, kami harapkan mampu mendukung percepatan pembangunan, khususnya sektor pertanian di Kabupaten Sukoharjo,” kata Bupati Sukoharjo, Etik Suryani.

Bupati berpesan kepada para petani dan semua warga Desa Bulakan agar merawat dan memelihara dengan baik sukur bantuan ini.

“Kalau ada kerusakan, segera diperbaiki atau bisa dikomunikasikan dengan Kades atau Camat, sehingga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” ujar Bupati.

Peresmian juga dihadiri Wakil Ketua DPRD Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno, jajaran perwakilan Bank Jateng Cabang Sukoharjo, dan puluhan petani serta warga Desa Bulakan.

Dalam kesempatan tersebut, selain menggunting pita sebagai simbolisasi peresmian, bupati juga didaulat menanam pohon mangga di dekat sumur dalam.

Sementara Ketua Gapoktan Tani Makmur Desa Bulakan, Erman Ngadiman, menjelaskan kalau di Desa Bulakan ini, pertaniannya tadah hujan. Bila musim kemarau banyak sawah yang terbengkalai.

Dirinya dan juga petani lainnya sangat bersyukur ada bantuan sumur dalam ini, sehingga mampu membuat petani bersemangat lagi.

“Kami sangat bersyukur mendapat bantuan sumur dalam ini, sehingga tidak perlu menganggurkan sawah lagi setiap kemarau datang,” kata Erman.

Satu sumur dalam, kata Erman, minimal bisa mengairi 5 sampai 7 hektar sawah.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo, Bagas Windaryatno menambahkan, bagi Gapoktan yang tidak mempunyai pompa air untuk mengairi sawah yang kekeringan, pihak Dinas menyediakan alat pinjam pakai pompa air gratis.

Sampai saat ini, diakui Bagas, belum ada laporan tanaman yang mati kekeringan.

Di Sukoharjo, pemerintah dan pihak swasta terus melakukan pengadaan sumur dalam. Total sampai tahun 2024 ini sudah ada 2300 sumur dalam dan akan terus diadakan penambahan.

“Pemerintah untuk tahun ini terus mengupayakan ada tambahan 50 titik bantuan pembuatan sumur dalam,” pungkasnya.(Hasna)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini