SRAGEN(TERASMEDIA.ID)– Berpengalaman menjadi Kapolres Boyolali selama satu tahun tujuh bulan, dengan karakteristik masyarakat yang tak jauh berbeda dari Kabupaten Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, yang kini menjabat sebagai Kapolres Sragen yang baru, yakin akan dapat melanjutkan program-program yang telah dilaksanakan oleh pejabat sebelumnya, AKBP Jamal Alam.
Kapolres Sragen, AKBP Petrus Parningotan Silalahi ini, pernah menjabat sebagai penyidik KPK selama 10 tahun, dan sebelum menjadi Kapolres Boyolali, juga pernah menjabat sebagai Kasubdit Harda Ditreskrimum Polda Metro Jaya selama satu tahun enam bulan.
Pria kelahiran Medan Sumatera Barat ini, memiliki misi yang akan menegakkan hukum dengan seadil-adilnya, khususnya selama menjabat sebagai Kapolres Sragen.
“Tentu kalau dikaitkan dengan pengalaman saya sebagai penyidik KPK selama 10 tahun dan sekarang ini saya menjadi Kapolres Sragen yang baru, fokus kami adalah menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. Selain itu, kami juga akan menghadirkan negara lewat kegiatan-kegiatan Kepolisian, untuk mengamankan kegiatan masyarakat,”ungkap AKBP Petrus Parningotan Silalahi, Selasa(16/7/2024).
“Adapun nanti apakah di lapangan ada beririsan dengan penegakan hukum tentang tindak pidana korupsi, maka selama ada bukti, selama ada pengaduan, maka kami akan lanjutkan, kami akan menegakkan hukum seadil-adilnya,”imbuhnya.
Terkait pengamanan masyarakat, khususnya berkaitan dengan perguruan silat yang saat ini tengah marak dengan kasus kekerasan, AKBP Petrus Parningotan Silalahi, tak akan menyalahkan organisasi kemasyarakatan itu sendiri, melainkan akan memberikan kesadaran kepada warga yang masuk ke dalam organisasi persilatan.
“Kami akan mengamankan kegiatan mereka, dan kegiatan yang lainnya, yang nantinya akan bersinggungan atau beririsan. Yang nantinya dapat mengganggu Kamtibmas, kita lakukan edukasi dan imbauan, dan juga kami rangkul,” ujarnya.
Pihaknya juga meyakini akan dapat mengamankan jalannya Pemilu 2024, yang saat ini tahapannya sedang berlangsung, dengan menyiapkan personil dan segala kelengkapannya, sebagaimana pengalamannya selama menjabat Kapolres Boyolali.
Dia juga akan meyakini bahwa di Sragen pun, Kapolres sebelumnya juga telah menyiapkannya.
Sedangkan permasahan tingginya angka kecelakaan di Kabupaten Sragen, Dia pun juga tak gentar, lantaran telah memiliki pengalaman di Boyolali dengan segala permasalahan yang tak jauh berbeda.
“Permasalahan lalu lintas, Boyolali dan Sragen itu memang titik jenuh. Kami sudah mendatangkan beberapa ahli terkait kekurangan Tol, bekerja sama dengan pihak BUJT, untuk sama-sama menekan angka kecelakaan di Tol. Itu yang kami lakukan di Boyolali. Dan pengalaman di Boyolali, akan kami lakukan di Sragen,”pungkasnya.(Humas)