KLATEN(TERASMEDIA ID)- Ratusan warga Desa Jurangjero, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, menggeruduk Kantor PDAM Tirta Merapi Cabang Karanganom, Selasa (6/8/2024).
Aksi ini dipicu kekesalan warga karena debit air PDAM macet selama 6 bulan lebih. Warga mengaku kecewa, karena PDAM tidak segera berbenah.
Warga menggeruduk kantor PDAM dengan membawa spanduk yang berisi kekecewaan warga, membawa ember, gayung, tandon air, dan lain-lain, sebagai simbol kekurangan air.
Di depan kantor cabang, warga menabuh ember dan tandon air, sehingga suasana menjadi gaduh. Bahkan warga juga membakar kayu di lokasi.
Perwakilan warga diterima jajaran PDAM, untuk mendengar keluhan sekaligus menuntut perbaikan pelayanan.
Menurut Mujiyono, Ketua RT, sudah tiga bulan lebih, air PDAM di Dukuh Pulutan dan Dukuh Jurangjero selalu macet setiap pagi. Akibatnya, aktivitas warga menjadi terganggu.
Air PDAM justru menyala setiap malam, saat warga harus tidur istirahat. Warga setiap malam terpaksa harus begadang, sehingga kesehatan menjadi terganggu, untuk mendapatkan air.
“Tuntutan warga, air PDAM harus lancar, agar aktivitas tidak terganggu. Meskipun air macet, pelanggan tetap tertib membayar tagihan tepat waktu. Ada yang Rp 80.000 sampai Rp 100.000 lebih,” ujar Ketua RT, Mujiyono.
Warga lainnya, Sriyati, mengeluhkan hal yang sama. Karena air macet, untuk cuci piring dan cuci baju tidak ada. Mereka terpaksa laundry sehingga mengeluarkan biaya tambahan.
“Kalau tidak punya beras, ibaratnya bisa pinjam tetangga. Lha kalau tidak punya air, minta kemana lha wong tetangga juga sama-sama tidak punya air,” kata Sriyati gemes.
Setelah audensi, jajaran PDAM dikawal Kapolsek dan anggota Polsek Karanganom, keluar menemui warga.
Direktur Tehnik PDAM Tirta Merapi, Sigit Setyawan, meminta maaf kepada warga atas kekurangnyamanan pelayanan PDAM selama tiga bulan terakhir.
Sebagai solusi, pihak PDAM sudah memasang pompa air tambahan di Desa Jeblog untuk mengambil air dari Umbul Ponggok.
“Pihak PDAM sudah memasang pompa tambahan di Desa Jeblog. Dalam kurun waktu satu Minggu lagi sudah selesai, kami mohon doa restu,” kata Sigit di depan warga.
Bila dalam satu Minggu belum bisa beroperasi, warga berjanji akan melakukan aksi demonstrasi dengan massa yang lebih banyak lagi.
Menurut Sigit, PDAM di Karanganom ada 3000 pelanggan, yang terkendala ada 100 pelanggan.
(Hasna)