Tionda berada di salah satu ruangan rumah sakit.(Foto:TM/ SPW)

TEMANGGUNG(TERASMEDIA.ID)– Nasib apes dialami Tionda Defangga Putra(29) warga Dusun Gabungan, Desa Tegalsari, Kecamatan Kedu Temanggung. Saat bermain di rumah temannya di Dusun Gunung Kekep, Desa Nglondong, Kecamatan Parakan, Temanggung, menjadi penganiayaan oleh pelaku barnama Nahendra.

Akibatnya, Tionda Defangga Putra, mengalami luka di bagian kepala, pelipis kiri dan punggung akibat ditusuk dengan senjata tajam. Tionda, saat ini masih dalam perawatan pihak tim medis Rumah Sakit Kristen Ngesti Waluyo Jalan Pahlawan, Jubug Wanutengah, Parakan Kabupaten Temanggung.

Saat ditemui di ruangan tempat perawatan, Tionda menyampaikan, bahwa dia pada Selasa tanggal 06 Agustus 2024 sekitar pukul 21.00 WIB, pergi ke rumah temannya bernama Fauzan di Dusun Gunung Kekep, Desa Nglondong, Kecamatan Parakan, Temanggung, ingin meluruskan permasalahan yang dialami oleh orang tuanya bernama Edi.


Namun bukannya pelaku bersama temannya yang berjumlah tujuh orang itu, memberikan kesempatan korban untuk bicara meluruskan permasalahannya, namun mereka justru melakukan pemukulan.

“Awalnya saya hanya dipukul oleh teman- teman pelaku, namun beberapa saat kemudian, pelaku Nahendra memukul kepala saya dengan botol dan kemudian menusuk punggung saya dengan senjata tajam,“kata Tionda, Kamis(08/08/2024).

Tionda mengaku, setelah kepalanya dipukul dengan botol dan punggungnya ditusuk dengan senjata tajam, dia tidak ingat lagi dan tahu- tahu sudah berada di rumah sakit Kristen Ngesti Waluyo.

Tionda berharap, kepada pihak Kepolisian Polres Temanggung, bisa menangani kasus yang dia alami tanpa pandang bulu.

Sementara itu, orang tua Tionda bernama Edi(50) mengatakan, peristiwa berawal, ketika temannya berinisial AG mengemudikan bus di jalan raya Temanggung, dan kebetulan saat itu ada perbaikan jalan, AG memberikan uang kepada salah seorang yang diduga temannya Nahendra, berinisial AGN.

“AGN itu tidak terima karena cara AG memberikan uang itu mengenai mulut AGN. Saya sebetulnya lewat handphone ingin mendamaikan permasalahan itu, terlebih sopir bus itu teman semua. Tapi Nahendra lewat handphone marah- marah malah nantang- nantang,”ungkap Edi.

Karena nantang- nantang dan mengancam jika tidak mau menemui, akhirnya Edi menyuruh anaknya bernama Tionda untuk meluruskan kasus tersebut. Tapi entah siapa yang memberi tahu jika Tionda itu anaknya dan Nahendra tahu Tionda berada di rumah temannya bernama Fauzan.

Karena anaknya dianiaya dan mengalami luka parah di bagian kepala dan luka tusuk di bagian punggung, Edi melaporkan kasus tersebut ke pihak Polres Temanggung.

“Kami sudah melaporkan kasus penganiayaan yang dialami anaknya saya itu ke Polres Temanggung. Semoga polisi segera menangkap Nahendra bersama teman- temannya yang ikut menganiaya anak saya,”tegas Edi.(SPW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini