Suasana pelaksanaan Peringatan Hari Keluaga Nasional ke- 32 di Pendopo Tumenggung Bahurekso.(Foto:TM/SPW)

KENDAL,TERASMEDIA.ID-Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi menyampaikan bahwa, semenjak dirinya dilantik menjadi Wakil Bupati Kendal, dan Dyah Kartika Permanasari Bupatinya, pada 20 Februari 2025 hingga sekarang, dia sering menerima keluhan dari masyarakat Kendal terkait bantuan sosial.

Rata- rata, keluhan yang disampaikan adalah masih banyaknya masyarakat yang hingga hari ini belum terkover dalam bantuan sosial termasuk bantuan langsung tunai(BLT) bahkan bantuan lainnya.

“Keluhan tersebut, lebih banyak disampaikan lewat medsos milik saya. Artinya, jika saya tarik kesimpulan, bahwa di Kabupaten Kendal masih banyak warga yang dikategorikan miskin,”kata Benny Karnadi, saat memberikan sambutan pada acara Peringatan Hari Keluaga Nasional ke- 32 di Pendopo Tumenggung Bahurekso, Setda Kendal, Kamis(03/07/2025).

Benny juga mengatakan, selama lima bulan terakhir ini, ia sering berkeliling ke desa- desa untuk mengetahui kondisi sebenarnya masyarakat yang ada.

Dikatakan, bahwa masyarakat di desa banyak yang mengharapkan adanya bantuan sosial dari pemerintah seperti BLT dan sebagainya.

Bahkan Benny memplesetkan bahwa, kemiskinan di Kabupaten Kendal ‘turun temurun’ terus dari kakek atau nenek.

Maka dari itu, pihaknya akan berkolaborasi dengan pihak Dinsos Kendal dan Baperlitbang untuk mengetahui persis penyebab kemiskinan yang ada di Kabupaten Kendal ini.
Bahkan, pihaknya akan mengevaluasi kembali terkait bantuan sosial yang sudah berjalan selama ini, agar bantuan tersebut bisa tepat sasaran.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP2PA) Kabupaten Kendal, Albertus Hendri Setyawan, mengatakan, maksud dan tujuan dilaksanakannya Peringatan Hari Keluaga Nasional ke- 32 tak lain adalah mengingatkan kembali pentingnya keluarga dalam kehidupan bermasyarakat.

Menurut Hendri, keluarga dianggap sebagai tugas utama dalam membangun bangsa dan negara yang kuat dan sejahtera.

Keluarga yang kuat akan menjadi pondasi yang utuh bagi masyarakat secara keseluruhan serta meningkatkan kesejahteraan keluarga baik secara fisik maupun psikologi.

“Ini termasuk upaya untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga seperti pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan, pendidikan dan perlindungan. Selain itu, mendorong terwujudnya keluarga yang berkualitas, yakni keluarga yang mampu menjalankan fungsi reproduksi, sosialisasi ekonomi, pendidikan dan perlindungan,”ungkap Hendri.

Hendri berharap, keluarga bisa menjadi agen perubahan yang positif dalam masyarakat. Bahwa keluarga adalah tugas utama dalam membangun bangsa yang berkualitas dan sejahtera.

“Keluarga memiliki peran penting dalam menuju hidup yang berkualitas,”ucapnya.(SPW)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini