SEMARANG(TERASMEDIA.ID)- Panglima TNI Marsekal TNI Dr. (H.C) Hadi Tjahjanto, S.I.P., bersama Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., melaksanakan peninjauan kegiatan vaksinasi di Kabupaten Blora dan Kabupaten Pati, Sabtu (5/6/2021).
Sebelumnya, pada Jumat(04/06/2021), Panglima TNI dan Kapolri juga telah meninjau pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Cilacap yang dilaksanakan di Gedung Patra Graha, Gedung Patra Ria dan Gedung Olah Raga Avtur, komplek Pertamina Lomanis Jalan MT Haryono, Kelurahan Donan, Kecamatan Cilacap Tengah, Kabupaten Cilacap.
Dalam meninjau kegiatan vaksinasi di tiga Kabupaten ini, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo, didamping, Kepala BNPB, Ganip Warsito, Kabaharkam Polri, Komjen Arief Sulistyanto, Gubenur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, yang diwakili Sekda Provinsi Jateng, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pandam IV Kodam Diponegoro, Mayjend TNI Rudianto, Pejabat Utama Polda Jateng dan Kodam IV Diponegoro, Kepala BNPB Ganip Warsito beserta rombongan dari Mabes TNI dan Polri.
Di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, Panglima TNI dan Kapolri melakukan tatap muka dan diskusi dengan Forkopimda Blora.
Dalam sambutannya, Bupati Blora H. Arief Rothman, SIP, M.Si., menyampaikan ucapan selamat datang dan terima kasih kepada Panglima TNI dan Kapolri beserta rombongan yang berkenan hadir di Kabupaten Blora.
“Kami ucapkan selamat datang dan terima kasih kepada Bapak Panglima TNI, dan Kapolri beserta rombongan di Blora. Adalah sebuah kehormatan kami kedatangan dari pucuk pimpinan TNI dan Polri. Selanjutnya kami mohon bimbingan dan petunjuk,” ucap Bupati Blora.
Bupati Blora menyampaikan, bahwa untuk kasus Covid-19 hingga saat ini mencapai 7.068 kasus positif dan pasien sembuh mencapai 6.486. Presentase kesembuhan mencapai 91,8%. Sedangkan untuk vaksinasi di wilayah Kabupaten Blora, telah mencapai 141.016 warga. Dengan rincian 3.667 tenaga kesehatan, 53.743 tenaga pelayanan publik dan 83.607 warga lanjut usia.
Sementara itu, Bupati Pati Haryanto juga menjelaskan, bahwa kasus Covid-19 di Kabupaten Pati dengan terkonfirmasi positif 3.567 kasus, 1,9% dari kasus di Jawa Tengah, tingkat kesembuhan 2.795 kasus, 78,4% jauh lebih rendah dari kesembuhan nasional sebesar 92,1%. Tingkat Kematian 534 kasus, 15,0% jauh lebih tinggi dari kematian nasional sebesar 2,8%.
“Sedangkan untuk data vaksinasi Kabupaten Pati dengan total yang diterima sebanyak 114.418 dosis dan telah terpakai sebanyak 102.681 dosis 89,7%. Dosis I-64.805 dosis, Dosis II- 37.876 dosis dan sisa vaksin 11.737 dosis,” Jelas Bupati Pati.
Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo,M.Si., menegaskan, bahwa menyikapi lonjakan kasus di Kabupaten Kudus, hal tersebut harus diwaspadai, karena wilayah Rembang, Pati dan Blora adalah dekat dengan Kabupaten Kudus.
Untuk itu harus betul- betul diperhatikan, jangan sampai kejadian serupa terjadi di Kabupaten Blora.
“Tingkat kejenuhan masyarakat terkait protokol kesehatan sudah mulai menurun. Namun demikian seperti yang kita ketahui kasus Covid-19 betul- betul masih ada. Sebagai contoh adanya ledakan kasus di negara tetangga seperti Malaysia. Untuk itu harus kita antisipasi,” kata Kapolri.
Kapolri juga menekankan, agar langkah- langkah kontigensi disiapkan, mulai dari sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan yang dimulai dari PPKM mikro di setiap wilayah. Serta 3T untuk antisipasi penularan Covid-19. Bahkan tak kalah penting, yaitu ruang isolasi harus disiapkan, untuk antisipasi lonjakan Covid-19.
“Walaupun telah dilakukan penyekatan oleh petugas gabungan, namun kegiatan antisipasi harus terus dilakukan. Gelorakan 5 M dalam kehidupan, apalagi saat kegiatan hajatan warga ataupun hal lain yang bisa menimbulkan kerumunan,” imbuh Kapolri.
Selanjutnya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, dalam rangka mengendalikan Covid-19, yang harus dilakukan adalah mempelajari data- data kasus positif di Blora, Pati, kudus, Rembang, Cilacap, dan Kabupaten lainnya.
Kemudian angka kesembuhan, angka kematian BOR dan ICU setiap hari harus dilakukan pengecekan, koordinasi dan kolaborasi dengan lintas sektoral yang ada.
“Kembali saya tegaskan, PPKM Mikro harus dilakukan dan berikan pembekalan kepada petugas di Posko PPKM yang tentunya di imbangi dengan sarana dan prasarana kesehatan. Antisipasi kegiatan budaya ataupun kearifan lokal di wilayah, seperti acara adat pasca panen atau sedekah bumi. Jangan sampai terjadi kerumunan yang dikhawatirkan menimbulkan penularan Covid-19,” ucap Panglima TNI.
Panglima TNI juga mengatakan, pengawasan terhadap protokol kesehatan dalam kegiatan masyarakat harus terus dilakukan.
Bahwa protokol kesehatan bukan karena keterpaksaan, namun karena kebutuhan untuk menjaga kesehatan. Jika semua itu bisa dilakukan, maka Covid-19 bisa terkendalikan.(NN)