KENDAL(TERASMEDIA.ID)–Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat ( PPKM ) Darurat Covid-19 di Kabupaten Kendal mulai dirasakan dampaknya oleh para pedagang, baik pedagang kecil maupun pedagang menengah keatas.

Terutama pedagang warung makanan yang banyak mengeluhkan, karena penjualan mereka menjadi sepi pembeli.

Parahnya lagi, terkadang dagangan mereka harus diangkut bersama kursi dan meja makannya, hanya karena kepergok melayani pembeli duduk di kursi.

“Kasihan mereka jika daganganya juga ikut diangkut bersama kursi- kursinya, hanya karena dilarang makan di tempat. Jadinya para pembeli banyak yang enggan datang. Nanti lama- lama bisa bangkrut mereka,” kata HR Mastur Darori, pengusaha Emas Sukorejo yang juga pengusaha kuliner “Soto Surakarto” ini, Selasa(06/07/2021).

Menurut Mastur, jika petugas yang ada di lapangan terlalu keras, pihaknya memprediksi para pedagang yang ada di Kendal khusunya di Sukorejo bisa terkena “Kanker” ( Kantong Kering ).

” Bisa dibayangkan, jika kondisi seperti ini berjalan terus menerus, banyak pedagang di sekitar Sukorejo yang gulung tikar. La mereka tiap hari menjajakan dagangan, tapi tidak ada pembelinya, terus jadinya “kanker”, ujarnya.

Mastur juga merasakan tidak hanya pedang kecil, pedagang menengah dan besar pun bisa merasakan dampaknya.

“Sekarang orang mau ke Bank saja dibatasi hanya 30 orang perhari, terus mau berjalan dan sehat bagaimana bisnis kita ini. Transaksi perbankan hanya melalui ATM, itu kalau nasabah dekat. Tapi kalau jauh, mereka harus datang lagi keesokan harinya. Ini kan biaya tinggi, menghabiskan waktu lagi,” tandas Mastur.

Untuk itu, Mastur meminta bagi petugas di lapangan jangan terlalu keras kepada para pedagang untuk menjalankan tugas dalam penanganan PPKM Darurat Covid- 19 ini, karena disaat situasi pandemi Covid- 19 sebagian besar masyarakat mengalami kesulitan yang luar biasa. ( Likwi )

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini