DEMAK(TERASMEDIA.ID)–Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Pengendalia Penduduk dan Keluarga Berencana(DinpermadesP2KB) Kabupaten Demak, menggelar acara Diseminasi Audit Kasus Stunting Tingkat Kabupaten Demak Tahun 2022 di Gedung Bina Praja, Rabu(14/09/2022).
Hadir dalam kegiatan ini, Pj Sekda Eko Pringgolaksito, Plt Asisten III Ahmad Sugiarto, Kepala Organisasi Perangkat Daerah(OPD) serta puluhan tamu undangan.
Acara desiminasti audit kasus stunting ini dilaksanakan, sebagai upaya mencari penyebab terjadinya kasus stunting yang ada di Kabupaten Demak.
Kepala Dinas(Kadis) PermadesP2KB, Taufik Rifai, mengatakan dari hasil survey status gizi Indonesia tahun 2021, angka prevensi stunting Kabupaten Demak sebesar 25,5 persen, untuk tahun 2022 sebesar 22,12 persen. Sedangkan target yang harus dicapai di tahun 2021 adalah sebesar 14 persen.
“Untuk mencapai target 14 persen di tahun 2024, tentunya menjadi tantangan yang sangat besar untuk kita dan harus dilakukan bersama- sama,”kata Kadis PermadesP2KB, Taufik Rifai, Rabu (14/09/22).
Wakil Bupati Demak, Ali Makhsun selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Demak, mengatakan bahwa persoalan stunting menjadi masalah yang serius, sehingga dituntut untuk tahu persoalan yang terjadi di lapangan dan cara penanganannya.
Wakil Bupati(Wabup) meminta, kegiatan audit seperti ini harus dilakukan secara detail lagi terkait data angka stunting setiap bulannya.
“Saya juga ingin data seperti di daerah lain, misal setelah dilakukan penanganan selama tiga bulan, sudah ada yang mentas berapa jumlahnya. Selain itu, dalam audit ini harus ada temuan indikator yang dilakukan seperti apa,”ujar Wabup.
Wabup meminta kepada para Camat untuk membawakan materi stunting dalam setiap kegiatan Forum Komunikasi Ulama Umaro (FKUU).
“Saya mohon para Camat, di setiap kegiatan FKUU materi stunting dimasukkan. Saya harap tokoh agama juga ikut mengkampayekan masalah stunting ini,”pintanya.(VID)
