Suasana pemberian penghargaan bidang kesehatan lingkungan.(FOTO:TM/ VID)

DEMAK(TERASMEDIA.ID)– Sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) merupakan upaya pemberdayaan masyarakat untuk mendorong perubahan perilaku menjadi lebih higienis dan saniter. Diharapkan dengan adanya perubahan perilaku akan berbanding lurus dengan peningkatan akses dan kualitas sanitasi masyarakat.

Adapun lima pilar STBM yang telah dilaksanakan Kabupaten Demak adalah pilar pertama yaitu Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) dengan akses 100%, sedangkan pilar kedua Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS), pilar ketiga Pengelolaan Air Minum Makanan Rumah Tangga (PAMMRT), pilar keempat Pengelolaan Sampah Rumah Tangga (PSRT) dan pilar ke lima yaitu Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga (PLCRT) sebagai program peningkatan STBM berkelanjutan.

Hal tersebut dikatakan oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Kurniawan Arifendi, Kamis, (15/12/22).

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Kurniawan Arifendi juga menjelaskan terkait perjalanan Open Defecation Free(ODF) di Kabupaten Demak dimulai dari desa Wonorejo Kecamatan Guntur yang mendeklarasikan sebagai Desa ODF pada tahun 2010, kemudian disusul dengan desa-desa lain di wilayah Kecamatan Guntur, Karangawen, Mranggen, Wonosalam, Dempet dan Kebonagung.

“Program STBM di Kabupaten Demak dimulai pada tahun 2008 yang pada saat itu dikemas melalui program sanitasi total dan pemasaran sanitasi (Stop BABS) yang merupakan upaya untuk mendorong perubahan perilaku untuk tidak buang air besar sembarangan. Program ini melibatkan seluruh elemen masyarakat,” kata Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Demak, Kurniawan Arifendi.

Akhirnya, lanjut Kurniawan, mampu membawa Kabupaten Demak menjadi kabupaten ODF dengan akses jamban sehat 100% yang telah diverifikasi oleh Tim Verifikasi ODF Provinsi Jawa Tengah pada Rabu, 31 Agustus 2022.

Kemudian tentang Verifikasi Dokumen kabupaten/ kota Stop BABS Kabupaten Demak Tahun 2022 dan dideklarasikan pada Senin, 14 November 2022 dalam rangkaian Hari Kesehatan Nasional(HKN).

“Pada Rabu, 23 November 2022 Kabupaten Demak menjadi bagian penting dalam STBM Award. Adapun penghargaan Kabupaten dengan kategori Percepatan ODF di Kabupaten Demak adalah sanitarian terbaik oleh Priyanto dari Puskesmas Kebonagung, kemudian Kepala Desa terbaik Suwarno dari Pemerintah Desa Werdoyo, Kecamatan Kebonagung dan Natural Leader (Kader) terbaik diraih oleh Suyanto dari Desa Sidomulyo, Kecamatan Wonosalam,”papar Kurniawan Arifendi.

Dengan capaian prestasi tersebut Kurniawan Arifendi berharap agar ke depan bisa mendapatkan penghargaan STBM Award dengan kategori kabupaten/ Kota Sehat.

“Setelah mendapatkan penghargaan STBM Award dengan Kategori Percepatan ODF, Kabupten Demak mampu menjaga perilaku Stop BABS sehingga mampu mendapatkan penghargaan STBM Award dengan kategori kabupaten/ Kota STBM Berkelanjutan yang bisa mendukung kabupaten/ Kota Sehat,” pungkasnya.(VID).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini