GROBOGAN(TERASMEDIA.ID)– Untuk beberapa pekan terakhir, penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) yang disebabkan virus cacar (pox virus) pada ternak sapi dan kerbau mewabah di Desa Klitikan Kecamatan Kedungjati Kabupaten Grobogan.

Penyakit ternak ini, cukup meresahkan bagi pemilik ternak, sebab ternak yang terkena penyakit LSD cukup banyak.

Ternak yang terkena penyakit LSD secara umum nafsu makannya menurun drastis, sehingga bila itu berlanjut terus maka akan kurus dan bisa mati.

Hal itu dikatakan Kepala Desa Klitikan, Surinto di kantornya, Senin(06/02/2023).

Selain itu, lanjut Surinto, penyakit LSD yang melanda di desanya membuat keresahan bagi para pemilik ternak, karena harga ternak bisa menjadi murah, bahkan yang membelipun kurang berminat.

“Maka secara ekonomi dapat mempengaruhi penghasilan para petani peternak dan merugi,”kata Kepala Desa Klitikan, Surinto.

Surinto mengaku, pihaknya telah melaporkan kejadian ini ke Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan dan pihak dinas telah merespon dengan baik.

“Setelah mendapat laporan, pihak Dinas Peternakan dan Perikanan kabupaten Grobogan, kemudian menugaskan petugas ke desa kami, bahkan hingga saat ini desa kami terus mendapatkan perhatian dan penanganan oleh petugas kesehatan hewan,”ujar Surinto.

Surinto berharap, dengan adanya wabah penyakit LSD ini, pihaknya meminta adanya pengobatan gratis dan obat nafsu makan bagi ternak yang sakit, terlebih, di Desa Klitikan, hewan yang terkena penyakit LSD tak kurang dari 30 ekor.

Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Grobogan drh.Riyanto, membenarkan adanya laporan tersebut dan pihaknya langsung menindaklanjutinya.

Menurut drh.Riyanto, saat ini pihaknya sangat fokus dan konsen terhadap bagaimana mengatasi kasus penyakit LSD ini.

“Saat ini di Grobogan sedang ramai-ramainya wabah penyakit LSD dan tercatat pertanggal 4 Februari 2023 kemarin total kasus sebanyak 1.031 sapi terkena penyakil LSD,”kata drh.Riyanto.

Untuk itu, pihaknya menyarankaan apabila warga melihat ternaknya bergejala penyakit LSD, segera melaporkan ke pos pelayanan kesehatan hewan atau ke petugas terdekat.

“Saat ini, kami masih menunggu vaksin LSD dari pusat. Sambil menungu, maka pemilik hewan untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan dan kandang hewan,”pintanya.(ARF/SL)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini